Menuju konten utama

Viral Aurel & Ayah Atta: Benarkah Caesar Tak Bisa Punya Banyak Anak

Operasi caesar adalah proses melahirkan yang terjadi melalui sayatan di dinding perut dan rahim, bukan melalui vagina.

Viral Aurel & Ayah Atta: Benarkah Caesar Tak Bisa Punya Banyak Anak
Ilustrasi melahirkan dengan operasi caesar. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Pernyataan Halilintar Anofial Asmid atau ayah Atta Halilintar yang meminta agar Aurel Hermansyah bisa melahirkan secara normal menuai banyak pro kontra.

Sebagian besar warganet menyayangkan bahkan menghujat pernyataan ayah Atta melalui video call yang beredar di sosial media karena dinilai tak peka dengan kondisi kesehatan Aurel.

Dalam pernyataan yang beradar luas di media sosial, ayah Atta meminta Aurel melahirkan normal agar Atta bisa memiliki banyak anak seperti keluarga Gen Halilintar.

"Maksud Abi, ada film-film yang bisa membantu meringankan beban-beban pikiran, perasaan dan juga melancarkan melahirkan," ujar Anofial Asmid.

"Biar lahirnya normal, jangan sampai operasi. Jangan sampai caesar. Kalau caesar, Atta nggak bisa punya anak banyak," tambah Anofial.

Apa itu operasi caesar?

Operasi caesar adalah proses melahirkan yang terjadi melalui sayatan di dinding perut dan rahim, bukan melalui vagina. Operasi ini biasanya direncanakan ketika dokter sudah mengetahui kondisi medis tertentu yang dialami oleh ibu maupun bayi dalam kandungan.

Biasanya, rencana caesar lebih cepat dibanding jadwal melahirkan normal. Menurut informasi pada laman Healthline, posisi bayi yang tidak ideal saat mendekati hari kelahiran menjadi alasan medis paling umum yang mendasari keputusan dokter melakukan operasi caesar.

Indikasi medis yang haruskan perempuan menjalani operasi caesar

Operasi caesar sebenarnya tidak disarankan untuk alasan-alasan nonmedis. Sebab, operasi ini juga berisiko, seperti dapat memicu pendarahan hebat, kerusakan organ, reaksi alergi terhadap anestesi hingga infeksi. Oleh karena itu, semestinya operasi caesar dilakukan atas pertimbangan medis tertentu.

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Mita Prana saat dihubungi redaksi Tirto menjelaskan beberapa indikasi medis yang membuat seseorang sebaiknya menjalani operasi caesar saat melahirkan, di antaranya,

1. Kepala bayi tidak masuk panggul karena ada ketidaksesuaian antara panggul dan kepala bayi

2. Letak bayi yang abnormal seperti sungsang atau melintang

3. Bayi kekurangan oksigen di dalam kandungan sehingga menyebabkan denyut jantung bayi turun atau disebut fetal distress

Selain tiga penjelasan dari Mita, terdapat beberapa alasan medis lain yang membuat seorang perempuan harus menjalani operasi caesar seperti dirangkung dari laman Parents dan American Pregnancy:

1. Pembukaan jalan lahir tidak bertambah.

2. Pasokan oksigen bayi telah terganggu oleh prolaps tali pusat — suatu kondisi di mana tali pusat tergelincir melalui leher rahim dan menyebabkan bayi tertekan.

3. Plasenta mulai terpisah dari dinding rahim (solusio plasenta), yang menyebabkan perdarahan hebat dan komplikasi pada bayi.

4. Bekas luka bagian C sebelumnya robek terbuka (uterus pecah).

5. Herpes genital aktif pada ibu. Dalam kondisi ini, operasi caesar dilakukan untuk mencegah bayi terpapar virus saat melewati jalan lahir.

6. Diabetes. Jika ibu mengalami diabetes gestasional selama kehamilan maka bayi cenderung lebih besar atau mengalami komplikasi lainnya.

7. Preeklamsia. Ini adalah suatu kondisi yang melibatkan tekanan darah tinggi selama kehamilan. Kondisi ini bisa mencegah plasenta mendapatkan jumlah darah yang dibutuhkan dan menurunkan aliran oksigen ke bayi.

8. Cacat lahir. Jika bayi telah didiagnosis dengan cacat lahir, operasi caesar dapat dilakukan untuk membantu mengurangi komplikasi lebih lanjut selama persalinan.

9. Kelahiran ganda. Anak kembar dapat dilahirkan secara normal, tergantung pada posisi mereka, perkiraan berat badan, dan usia kehamilan. Namun, jika bayi memiliki berat badan yang tidak ideal maka biasanya akan dilakukan operasi Caesar.

Benarkah operasi caesar sebabkan perempuan tak bisa punya banyak anak?

Mita, sapaan akrab dokter SPOG yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran UGM dan berpraktik di RS JIH Jogja ini juga menjelaskan bahwa operasi caesar yang berulang bisa membuat segmen bawah rahim menjadi lebih tipis.

"Iya kalau caesar (sc) terlalu banyak segmen bawah rahim akan tipis, jadi kalau hamil lagi bisa potensi (membuat) robek rahimnya. Yang ideal sc itu tiga kali," ujarnya.

Baca juga artikel terkait PERSALINAN CAESAR atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Iswara N Raditya