tirto.id - Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan (MARD) Vietnam menyatakan pada hari Selasa (9/8/2016), dua topan pertama yang melanda negeri tersebut pada 2016, menyebabkan kerugian senilai 6,7 triliun Dong Vietnam atau sekitar $300 juta.
Topan Mirinae dan Nida menerjang negara anggota ASEAN tersebut pada akhir Juli dan awal Agustus, menyebabkan 20 orang tewas dan hilang serta 82 orang luka-luka, sebut pernyataan MARD kepada kantor berita Vietnam VNA, seperti dikutip dari kantor berita Cina Xinhua.
Topan Mirinae juga menyebabkan banjir di lahan pertanian seluas 256.000 hektare dan memberi dampak di beberapa kawasan lain, demikian data MARD.
Lebih dari 31.000 tiang listrik di daerah terdampak topan bertumbangan, menyebabkan aliran listrik terganggu. Kerusakan pada kelistrikan diperkirakan menyebabkan kerugian senilai 384 miliar Dong Vietnam atau sekitar 170 miliar rupiah, kata MARD.
Wakil Perdana Menteri Vietnam Trinh Dinh Dung menyatakan bahwa alasan utama atas kerugian besar akibat bencana tersebut disebabkan oleh kelemahan prakiraan cuaca.
Provinsi Ninh Binh di Vietnam utara merupakan salah satu wilayah yang terkena dampak terparah oleh topan Mirinae, namun hal itu tidak termasuk dalam pertemuan darurat dari 12 daerah pesisir utara yang oleh badan cuaca setempat diprediksi topan dilanda topan, demikian Badan Pelaksana Penanggulangan Bencana.
Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Vietnam Nguyen Xuan Cuong menyatakan bahwa sistem prakiraan cuaca perlu perbaikan, baik dalam perawatan perangkat maupun pelatihan personel.
Sementara itu, ia lebih lanjut mengatakan, kerja sama internasional juga harus diperkuat untuk prakiraan cuaca yang lebih bisa diandalkan.
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara