tirto.id - Berbagai informasi mencurigakan mulai membanjiri media sosial seiring semakin dekatnya masa pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Salah satunya, terkait survei elektabilitas terhadap pasangan calon (paslon) di daerah tertentu.
Misalnya, dalam konteks Pilkada Kabupaten Majalengka, baru-baru ini, mencuat hasil survei yang menunjukkan paslon nomor urut 2, Karna Sobahi-Koko Suyoko, mengungguli paslon nomor urut 1, Eman Suherman-Dena Muhamad Ramdhan.
Survei ini disebarkan oleh “kkmembara632” (arsip) melalui akun TikToknya dalam bentuk klip singkat berdurasi 12 detik.
Unggahan itu menampilkan survei berjudul “Survey Elekstabilitas Pilkada Bupati/Wakil Bupati 2024”, dengan Karna-Koko memperoleh persentase elektabilitas sebesar 45,89 persen. Sementara, Eman-Dena tertinggal dengan elektabilitas 40,73 persen.
Di bagian pojok kanan, tercantum logo Gerakan Sadar Pilkada Serentak. Namun, tidak dijelaskan secara lebih rinci terkait waktu pelaksanaan dan sebaran survei.
“Ini survey yang bener ,klw survey bedanya jauh keterlaluan,” tulis akun pengunggah di dalam keterangan penyerta.
Sejak dipublikasikan pada Rabu (06/11/2024), hingga Selasa (19/11/2024), unggahan tersebut telah mendapat sejumlah impresi, berupa 49 tanda suka dan 11 komentar. Videonya juga telah disimpan oleh 6 orang dan dibagikan ke 8 warganet lainnya.
Namun, bagaimana kebenaran survei elektabilitas tersebut?
Penelusuran Fakta
Pertama-tama, Tim Riset Tirto mengecek profil pengunggah dengan nama “kkmembara632”. Akun itu diketahui memiliki 1.371 pengikut per Selasa (19/11/2024).
Kami juga menemukan kalau akun pengunggah menggunakan foto profil Karna-Koko dan hampir keseluruhan video yang disebarkan berkaitan dengan paslon tersebut.
Selanjutnya, Tirto melakukan penelusuran terhadap Gerakan Sadar Pilkada Serentak, sebagai satu-satunya keterangan yang dicantumkan dalam video.
Hasil pencarian Google teratas mengantarkan kami kepada file Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor: 24/PP.08.3-Kpt/3201/Kab/X/2017 tentang Pembentukan Panitia Kegiatan Gerakan Sadar Pemilu Pilkada Serentak Tahun 2018, di Kabupaten dan Kota Bogor.
Adapun pembentukan panitia tersebut, dilakukan dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan Gerakan Sadar Pemilu Pilkada Tahun 2018. Dasar hukum beleid ini salah satunya yakni PKPU Nomor 8 Tahun 2017 tentang Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat Dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Dan/Atau Walikota dan Wakil Walikota.
Seperti dilansir kanal YouTube KPU RI, Gerakan Sadar Pemilu dan Pilkada Serentak merupakan bentuk kampanye oleh KPU menjelang Pilkada Serentak tahun 2018 dan Pemilu tahun 2019, untuk membangun kesadaran pemilih terhadap Pemilu.
Kami mencoba melakukan pencarian gambar terbalik (reverse image search) terhadap tangkapan layar hasil survei dalam video TikTok, tetapi hasilnya nihil. Tirto tidak menemukan adanya survei elektabilitas Pilkada Majalengka 2024 seperti pada gambar tersebut.
Survei terakhir dari Indikator Politik Indonesia, sebagai lembaga survei yang terdaftar di KPU, serta anggota organisasi PERSEPSI atau Perkumpulan Survei Opini Publik, justru membeberkan kalau Eman-Dena unggul atas Karna-Koko.
Hasil survei lembaga tersebut pada periode 16-19 Oktober 2024 memperlihatkan paslon Eman-Dena unggul dengan elektabilitas sebesar 64,9 persen, sementara paslon Karna-Koko hanya mencapai 31,3 persen.
Menurut Indikator Politik, tingkat keterpilihan Eman-Dena pun diketahui melesat. Pada periode September 2024, hasil survei elektabilitas Eman-Dena masih berada di angka 54,8 persen. Kemudian pada Oktober 2024, elektabilitas paslon nomor urut 1 itu merangkak naik hingga mencapai 64,9 persen.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menyebut ada beberapa faktor yang membuat elektabilitas pasangan Eman-Dena naik dibanding bulan lalu. Berkurangnya responden yang belum menentukan pilihan menjadi salah satu alasan.
"Lantas dari segmen mana Pak Eman dan Pak Dena meraih suara sehingga terjadi kenaikan? Dari segmen ini (responden yang menjawab) tidak tahu/tidak jawab," jelasnya, menukil Detik, Kamis (7/11/2024).
Sebagai tambahan informasi, jajak pendapat Indikator Politik pada Oktober 2024 ini dikumpulkan melalui wawancara langsung terhadap 400 responden, dengan margin of error (MoE) sekitar ±5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Kesimpulan
Hasil penelusuran fakta menunjukkan, video TikTok yang menampilkan hasil survei berlogo Gerakan Sadar Pilkada Serentak dengan keunggulan elektabilitas paslon Karna Sobahi-Koko Suyoko di Pilkada Majalengka bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Gerakan Sadar Pemilu dan Pilkada Serentak merupakan bentuk kampanye oleh KPU menjelang Pilkada Serentak tahun 2018 dan Pemilu tahun 2019, untuk membangun kesadaran pemilih terhadap Pemilu.
Tirto tidak menemukan adanya survei seperti unggahan yang beredar. Berdasarkan hasil survei oleh Indikator Politik Indonesia, elektabilitas tertinggi justru diperoleh oleh paslon man Suherman-Dena Muhamad Ramdhan.
==
Muhammad Rifaldy Zelan berkontribusi terhadap penulisan artikel periksa fakta ini.
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Fina Nailur Rohmah & Farida Susanty