Menuju konten utama

Video Dugaan Beras Plastik Dinilai Berpotensi Ganggu UMKM

Berdasarkan hasil pemeriksaan di lapangan, Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan DKI mengaku belum pernah menemukan adanya praktik nasi dari beras plastik.

Video Dugaan Beras Plastik Dinilai Berpotensi Ganggu UMKM
Ilustrasi. Pekerja membongkar muat beras di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Selasa (8/8). ANTARA FOTO/Makna Zaezar

tirto.id - Sebuah video berdurasi sekitar 1,25 menit sempat viral di media sosial lantaran berisi dugaan nasi yang berasal dari campuran beras dan plastik.

Dalam video tersebut, terlihat seorang perempuan membentuk nasi menyerupai bola yang kemudian dipantulkan ke meja. Ia juga menunjukkan bahwa nasi tersebut berasal dari Rumah Makan Padang Mini Jaya, di Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Koperasi, UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dan Perdagangan DKI Jakarta, Irwandi mengatakan pihaknya belum melakukan pemeriksaan terkait dugaan beras bercampur plastik di rumah makan yang dimaksud.

Jika dugaan tersebut benar, kata dia, maka pihaknya akan melakukan tindakan tegas kepada pemilik usaha. Namun jika salah, menurutnya, video tersebut justru berpotensi mengurangi kepercayaan konsumen dan mengganggu perekonomian UMKM yang ada di Jakarta.

“Apa benar, kok beras plastikan gitu. Siapa tau ingin mengganggu perekonomian,” ungkapnya saat dihubungi Tirto, Rabu (22/8/2017).

Menurut dia, berdasarkan hasil pemeriksaan di lapangan bersama Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan serta Biro Perekonomian Wilayah, ia juga menyebut bahwa selama ini tak pernah menemukan adanya praktik kecurangan model tersebut.

“Kita kan ngawasin pasar, distribusi pasar, monitoring harga, ngawasin makan dan minuman. Belum pernah kami temukan. 2017 ini aman. Enggak ada. Beras kan murah sepuluh ribu sudah dapat sekilo, ngapain juga pakai plastik kan lebih mahal,” ujarnya.

Pemeriksan itu sendiri dilakukan secara rutin setiap bulan di 235 titik loksem (lokasi sementara) kuliner di wilayah kota tingkat 2. “Yang udah kita periksa kurang lebih sekitar 50 persen lah. jumlah unitnya ribuan,” kata dia.

Setelah diperiksa, maka dinas akan melakukan penempelan stiker di tiap unit UMKM tersebut. "Indikasi juga belum pernah kami temukan. Beras pakai plastik, garam pakai beling kristal, enggak ada,” kata dia menambahkan.

Sementara itu, Kepala Pelayanan Rumah Makan Padang Mini Jaya, Ahmad Mauzi mengaku sudah mendengar kabar beredarnya video itu. Namun, ia menolak tudingan jika nasi di warung itu berasal dari beras plastik.

“Kami bisa membuktikan kepada masyarakat luas bahwa selama ini kami tidak menggunakan sembarang beras‎, bukan di pasaran biasa,” kata Ahmad, saat ditemui Tirto, di Rumah Makan Padang Mini Jaya, Jakarta, Rabu (23/8/2017).

Ahmad menerangkan, beras yang mereka gunakan adalah beras Sentra Ramos dari Cianjur yang dibelinya di Pasar Induk Beras Cipinang. Ia mengaku, pihaknya juga memiliki cara khusus dalam memilih beras. Salah satunya, dengan cara melihat dari jenis dan ukuran beras. Misalnya, beras mereka umumnya merupakan beras-beras panjang.

Kemudian, mereka melihat apakah beras itu lengket atau tidak saat digenggam. Apabila terlalu lengket, beras tersebut tidak dipakai karena terlalu lembut.‎ Selain itu, pihaknya juga melihat dari warna beras. Jika menemukan warna gelap, maka pihaknya langsung menukarnya.‎

Baca juga: Ribut-ribut Soal Nasi yang Memantul Seperti Bola

Dibawa ke Ranah Hukum

‎Ahmad bercerita, pihaknya telah mengetahui soal video viral tersebut, pada Sabtu (19/8/2017) lalu. Menurut dia, video tersebut ditunjukkan oleh salah satu konsumen saat berkunjung ke warungnya untuk makan.

“Ada orang nunjukin ke saya. Waktu itu bilangnya ini saya dapat hari Jumat, tapi nunjukin hari Sabtu,” kata Ahmad.

Seingat Ahmad, rumah makannya sempat mendapat pesanan nasi padang, pada Kamis dan Jumat. Beberapa pesanan diantar dengan menggunakan boks berlogo RM Mini Jaya. Namun, pada Kamis, pihak rumah makan mendapat order hingga 500 kotak untuk sebuah acara di Pekan Raya Jakarta, Jakarta.

"Saya sih enggak nuduh atau apa, cuma box beredar sekitar hari Jumat," kata Ahmad.

‎Ahmad mengatakan, pihak pemilik restoran sudah mendengar tentang video viral tersebut. Ia pun sudah berkoordinasi dengan pemilik warung, dan pemilik warung sudah melaporkan hal tersebut ke kepolisian.

“Sudah. Pemilik melaporkan ke Polres Jakarta Pusat. Dari Bareskrim sudah turun,” kata Ahmad.

Ia pun mengaku diperiksa, pada Rabu (23/8/2017). Pihak penyidik mengonfirmasi apakah nasi mereka bukan berasal dari beras plastik. Mereka juga melihat proses pembuatan serta beras yang diedarkan. Semua pun sudah dilaporkan dalam BAP.

Pihak Polres Jakarta Pusat ‎tidak memungkiri pemilik rumah makan melaporkan video viral tersebut ke kepolisian. Namun, mereka mengaku tidak mengetahui pihak yang menangani laporan tersebut.

“Katanya sih mereka bikin laporan, tapi saya belum tahu di mana,"‎ ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Tahan Marpaung saat dihubungi Tirto, Rabu (23/8/2017).

Hal senada diungkapkan oleh Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto. Setyo belum mendapat laporan apakah pihak pemilik rumah makan melaporkan ke polisi. “Belum dapat laporan saya,” kata Setyo saat dihubungi Tirto, Rabu.

Namun, Setyo mengatakan, pihak kepolisian sudah mengklarifikasi langsung ke pihak rumah makan. Selain itu, pihak kepolisian sudah mencoba langsung metode tersebut dan ternyata bisa memantul. Mereka tidak akan menelusuri lebih lanjut kasus tersebut.

Baca juga artikel terkait BERAS atau tulisan lainnya dari Abdul Aziz

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Hendra Friana & Andrian Pratama Taher
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz