tirto.id - PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia (Biotis) dan PT Jakarta Biophramaceuticals Industry (JBio) akan melakukan investasi di bidang farmasi dan vaksin di Indonesia dengan mendirikan dua pabrik secara terpisah di Kawasan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dan Kawasan Cikande, Kabupaten Serang, Jawa Barat.
Kedua perusahaan berhasil menggandeng Anhui Zifei Loncom, sebuah perusahaan Bio Technology dari Cina yang berdiri sejak tahun 2000, untuk produksi dan pengadaan vaksin Covid-19, Zifivax, di Indonesia melalui kerja sama produksi fill and finished.
Anhui adalah perusahaan yang sudah go public di Cina dan telah berhasil memproduksi berbagai jenis vaksin yang dibutuhkan manusia termasuk vaksin Covid-19 jenis rekombinan yang sudah banyak digunakan di berbagai negara termasuk di Cina.
Direktur Pemasaran PT JBio, Chairuddin menyatakan, pihaknya serius dan berkomitmen untuk melakukan pengembangan produksi vaksin COVID-19. Selain karena proses investasi telah dijalankan juga adanya pertimbangan perlunya cadangan stok di dalam negeri apabila terjadi lagi peningkatan serangan COVID-19.
“Produksi Zifivax kami tujukan untuk masyarakat yang belum mendapatkan suntikan booster dan menginginkan diberikan vaksin booster dengan jenis vaksin yang halal dan bersih,” ujar Chairuddin dalam pernyataannya, Rabu (30/3/2022).
Menurut Chairuddin, Pemerintah perlu menyediakan vaksin berkualitas dan halal untuk kebutuhan masyarakat muslim di Indonesia. Vaksin Zifivax merupakan salah satu jawaban bagi Pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan, dalam memenuhi tuntutan berbagai elemen masyarakat.
“Kami juga sangat membutuhkan jaminan dan kepastian dari Pemerintah dalam hal pembelian produk jadi yang kami hasilkan dan berbagai insentif kemudahan investasi, sehingga gairah berinvestasi di dalam negeri dalam sektor farmasi dan vaksin semakin meningkat karena adanya dukungan dan berbagai jaminan dari pemerintah,” tutur Chairuddin.
Sebagai informasi, Vaksin Merah Putih ini merupakan kerja sama Universitas Airlangga dan PT Biotis sejak dari tahap formulasi, upstream, downstream, sampai fill and finished. Tahap awal akan dimulai dari pengembangan vaksin COVID-19 dan secara bertahap akan dilanjutkan dengan kolaborasi produksi berbagai jenis vaksin yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia yang selama ini diimpor dari berbagai negara.
Vaksin Zifivax yang akan diproduksi merupakan jenis rekombinan yang telah mendapatkan izin Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan POM, baik untuk vaksin primer maupun untuk vaksin booster. Uji klinis vaksin primer ke-3 dilakukan di Indonesia dengan subyek sebanyak 4.000 orang, dimana sebanyak 2.000 orang bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan 2.000 orang bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran.
Sesuai dengan interim report, hasil uji klinis fase 3 menunjukkan bahwa vaksin Zifivax memiliki kualitas yang sangat baik yang ditandai dengan efikasi yang tinggi terhadap serangan berbagai jenis varian COVID-19:
- Tingkat Efikasi sebesar 81,76 persen secara umum.
- Tingkat Efikasi sebesar 77,54 persen terhadap Varian Delta.
- Tingkat Efikasi sebesar 100 persen terhadap Varian Gamma.
- Tingkat Efikasi sebesar 90,01 persen terhadap Varian Kappa.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Maya Saputri