Menuju konten utama

Usai Dipecat Gerindra, Taufik: Saya Fokus Ingin Anies Jadi Presiden

Taufik tegaskan usai dipecat Gerindra, ia fokus ingin jadikan Anies Baswedan sebagai Presiden RI 2024 karena melihat rekam jejaknya saat menjadi gubernur.

Usai Dipecat Gerindra, Taufik: Saya Fokus Ingin Anies Jadi Presiden
Ketua DPD Gerindra DKI M Taufik berpidato saat puncak perayaan HUT ke-10 Gerindra di Lapangan Arcici, Cempaka Putih, Jakarta, Minggu (11/3/2018). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Anggota Dewan Pembina DPD Gerindra, Muhamad Taufik menyatakan usai dipecat oleh Majelis Kehormatan Partai Gerindra, dirinya fokus ingin menjadikan Anies Baswedan sebagai Presiden RI 2024.

"Kita cuma ingin Anies jadi presiden," kata Taufik di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (7/6/2022).

Konflik dipecatnya Taufik sendiri berawal dari pernyataan yang mendoakan Gubernur DKI, Anies Baswedan menjadi Presiden RI 2024 saat acara pelantikan Ketua Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Jaya, 6 Februari lalu.

Taufik pun menyerahkan kepada Anies jika dirinya akan dilibatkan sebagai tim kemenangan atau tidak saat Pilpres 2024 nanti.

"Mau dijadiin tim, mau engga, ya enggak apa-apa kita mah, kita mah santai-santai aja," ucapnya.

Mantan Ketua DPD Jakarta Partai Gerindra itu menjelaskan alasannya mendukung Anies Baswedan menjadi calon presiden (Capres) RI 2024 karena melihat rekam jejaknya yang bagus selama ini.

"Kan anda bisa tahu rekam jejak Anies di Jakarta seperti apa. Saya kira kalau kita dorong dia sebagai presiden, Insha Allah berubah ini bangsa. Sudah jauh lah rekam jejaknya," pungkasnya.

Majelis Kehormatan Partai Gerindra memutuskan untuk memecat M Taufik sebagai kader Partai Gerindra. Taufik dinilai telah melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai.

"Sidang Majelis Kehormatan Partai Gerindra, ada lima orang sepakat memutuskan memecat saudara M Taufik sebagai kader Partai Gerindra, mulai keputusan ini disampaikan hari ini," kata Wakil Ketua Majelis Kehormatan Partai Gerindra Wihadi Wiyanto di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta, Selasa (7/6/2022) dilansir dari Antara.

Dirinya menjelaskan, pengawasan dan penilaian terhadap kinerja M. Taufik, katanya, dimulai saat Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 sampai saat ini. Misalnya, M. Taufik, yang saat itu sebagai unsur pimpinan DPD Partai Gerindra DKI Jakarta dan DPRD DKI Jakarta, dinilai gagal dalam menjalankan amanah partai.

Menurut Wihadi, M. Taufik gagal dalam menjalankan amanah Partai Gerindra yaitu saat perolehan suara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di DKI Jakarta kalah dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Nama Taufik juga kerap muncul dalam kasus-kasus tindak pidana korupsi, utamanya praktik-praktik korupsi di lingkungan pemerintahan Provinsi DKI Jakarta.

Baca juga artikel terkait GERINDRA PECAT M TAUFIK atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Politik
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Restu Diantina Putri