Menuju konten utama
The Lord of The Rings

Urutan Menonton Lord of the Rings 1 2 3 dan Sinopsis Filmnya

Sinopsis dan urutan nonton film The Lord of The Rings untuk memahami alur ceritanya. Serial The Lord of The Rings terdiri dari 3 daftar judul film

Urutan Menonton Lord of the Rings 1 2 3 dan Sinopsis Filmnya
The Lord of the Rings: The Return of the King (2003). foto/imdb

tirto.id - Di antara film trilogi pada awal 2000-an yang masih eksis hingga sekarang adalah The Lord of the Rings. Untuk memahami alur cerita The Lord of The Rings, penonton sebaiknya mengikuti tiga seri film tersebut secara berurutan. Berikut ini urutan menonton serial The Lord of the Rings berdasarkan tahun rilisnya.

Film Lord of the Rings merupakan adaptasi dari novel bergenre fantasi epik berjudul The Lord of the Rings karya John Ronald Reuel Tolkien.

Dikutip dari laman The Tolkien Society, John Ronald Reuel Tolkien (1892-1973) adalah seorang sarjana bahasa Inggris. Ia mengkhususkan diri pada sejarah bahasa Inggris Kuno dan Abad Tengah.

Di antara karya Tolkien yang terkenal adalah The Hobbit (1937) dan The Lord of the Rings (1954-1955). Kedua novel tersebut memiliki latar belakang pra-era bersejarah dalam versi penemuan dunia yang disebutnya dengan nama Middle-earth dalam bahasa Inggris Tengah.

The Lord of the Rings kemudian diadaptasi ke dalam film garapan sutradara Peter Jackson. The Lord of the Rings dibagi ke dalam 3 film yang berkelanjutan, dimulai dengan The Lord of the Rings: The Fellowship of the Ring yang rilis pada tahun 2001.

Kemudian, bagian keduanya adalah The Lord of the Rings: The Two Towers, dikeluarkan pada 2002. Sementara itu, seri terakhir berjudul The Lord of the Rings: The Return of the King yang diluncurkan pada 2003.

Menonton serial The Lord of the Rings sebaiknya dilakukan secara berurutan. Sebab, seri kedua merupakan cerita lanjutan dari seri pertama. Begitu juga seri ketiga tidak lepas dari seri sebelumnya.

Sederhananya, ketiga film The Lord of the Rings disusun secara berurutan dan berkesinambungan.

Sejak rilis sekitar 2 dekade silam, The Lord of the Rings diklaim sebagai salah satu serial film terbaik sepanjang masa versi IMDb.

Hal tersebut dibuktikan dengan tingginya nilai atau rating The Lord of the Rings dari para penonton di laman IMDb.

Pada situs film tersebut, seri pertama The Lord of the Rings: The Fellowship of the Ring (2001) memperoleh poin 8,8 dari 10 berdasarkan 1.706.403 penilai.

Kemudian, film kedua berjudul Lord of the Rings: The Two Towers (2002) memperoleh poin 8,7 dari 10 berdasarkan 1.571.806 penilai.

Terakhir, film ketiga dengan judul The Lord of the Rings: The Return of the King (2003) memperoleh poin 8,9 dari 10 berdasarkan 1.739.328 penilai.

Sinopsis Film The Lord of the Rings

Berikut ini sinopsis film The Lord of the Rings, mulai dari The Fellowship of the Ring (2001) hingga The Return of the King (2003).

1. Film The Lord of the Rings: The Fellowship of the Ring (2001)

Film dimulai dengan diperkenalkannya sebuah Cincin Utama (The One Ring) yang memiliki kekuatan untuk menentukan masa depan peradaban manusia setelah hilang selama berabad-abad.

Kemudian, terdapat kekuatan jahat yang pernah dikalahkan manusia. Kekuatan itu terus berusaha untuk mencari Cincin Utama.

Takdir kemudian berkata lain, lantaran Cincin Utama berada di tangan seorang Hobbit muda bernama Frodo Baggins (Elijah Wood).

Pada mulanya, cincin tersebut ditemukan oleh kakeknya. Namun, saat dilepaskan, cincin itu justru berpindah ke tangan Frodo.

Gandalf, seorang penyihir tua mengatakan bahwa cincin itu memiliki kekuatan jahat. Maka dari itu, Frodo memiliki tugas untuk menghancurkan cincin itu demi menyelamatkan para manusia dan makhluk lainnya.

Cara satu-satunya untuk menghancurkan cincin adalah dengan melemparkannya ke lahar Gunung Doom.

Frodo ditemani Gandalf kemudian melakukan perjalanan ke puncak Gunung Doom. Namun, selama perjalanan tidak jarang mereka mendapatkan banyak gangguan.

Hal tersebut terjadi karena kekuatan jahat sedang bangkit dan mengincar kekuatan cincin tersebut.

2. Film The Lord of the Rings: The Two Towers (2002)

Film kedua dari The Lord of the Rings menceritakan kelanjutan perjalanan Frodo dalam menghancurkan One Rings.

Dalam perjalanan itu, Frodo banyak menemui rintangan dan ancaman dari para pasukan Sauron.

Frodo dan Sam (Sean Astin) juga bertemu dengan seorang Gollum yang mengikutinya secara diam-diam.

Namun, Golum itu ternyata membantu Frodo dan Sam, terutama ketika mencari jalur paling aman menuju Gunung Doom.

Kemudian, ditampilkan juga Aragorn (Viggo Mortensen), pemanah Elf Legolas, dan Gimli, seorang kurcaci di kerajaan Rohan yang sedang bertarung melawan pasukan kegelapan milik Saruman. Pada mulanya, Saruman adalah teman baik Gandalf, namun ia berubah menjadi jahat.

Selanjutnya, setelah mengetahui kebangkitan kekuatan Sauron, Saruman mulai membelot dan menghianati Gandalf.

Pada pertempuran di kerajaan Rohan, Raja Theoden yang hebat akhirnya kalah karena dipengaruhi mantra ampuh milik Saruman.

3. Film The Lord of the Rings: The Return of the King (2003)

The Return of the King adalah bagian terakhir dari film The Lord of the Rings. Film ini mengisahkan pertempuran terakhir antara kekuatan kebaikan melawan kejahatan. Pertempuran tersebut akan menentukan masa depan Middle-earth.

Frodo dan Sam akhirnya dapat mencapai Gunung Mordor untuk menghancurkan One Rings.

Di sisi lain, Gandalf dan Aragorn harus memimpin World of Men melawan pasukan Sauron. Hal ini dilakukan untuk mengalihkan pandangan Sauron dari Frodo dan Sam yang mendekati puncak Gunung Doom.

Pasukan Sauron melakukan pengepungan di Minas Tirith, ibu kota Kerajaan Gondor untuk melenyapkan bangsa manusia.

Di masa silam, Gordon merupakan kerajaan besar, namun menjadi sangat lemah karena membutuhkan seorang raja. Dengan demikian, nasib Middle-earth bergantung pada Aragorn ketika perang dimulai.

Satu-satunya cara untuk memenangkan pertempuran adalah jika Cincin Utama dihancurkan.

Pada akhir film, Frodo dan Sam berhasil mencapai puncak Gunung Doom dan menghancurkan One Rings.

Hasilnya, perang akhirnya dimenangkan. Maka dari itu, bangsa manusia dapat hidup dengan damai dan sentosa.

Baca juga artikel terkait HIBURAN atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Abdul Hadi