tirto.id - Pemilu Turki 2023 putaran kedua akan berlangsung pada Minggu, 28 Mei 2023. Calon petahana sekaligus Presiden Turki saat ini, Recep Tayyip Erdogan akan menghadapi Kemal Kılıçdaroğlu dari CHP (Partai Rakyat Republik).
Melihat hasil akhir penghitungan suara Pemilu Turki 2023 putaran pertama, Recep Tayyip Erdogan belum mampu meraih lebih dari 50 persen alias batas minimal untuk memenangkan Pemilu.
Berdasarkan data yang dikutip Anadolu, Erdogan memperoleh 49,52 persen suara dengan angka pemilih sebanyak 27.133.837.
Pesaing terberat ialah Kemal Kılıçdaroğlu. Tokoh oposisi ini mendapatkan 44,88 persen suara (24.594.932). Sedangkan Sinan Ogan dari ATA kebagian 5,17% (2.831.208).
Recep Erdogan dan Kemal Kılıçdaroğlu bakal maju dalam putaran kedua Pemilu Turki 2023. Lantas, siapa yang akan menang sekaligus meraih kursi Presiden?
Berapa Besar Peluang Erdogan Menangkan Kursi Presiden Lagi?
Pada pidato yang disampaikan hari Rabu, 24 Mei 2023, Recep Erdogan menjanjikan masa depan Turki yang lebih baik. Ia menyampaikan, pihaknya butuh dukungan suara demi melanjutkan kiprah selama 2 dekade terakhir.
"Kami akan melakukan ini dengan dukungan Anda," ujar Erdogan, di Ankara, seperti dikutip laman Hurriyet.
"Kami akan melanjutkan setelah 21 tahun terakhir dengan cara yang berbeda. Kami akan membangun masa depan Türkiye. Kami akan membangun 'Abad Türkiye' bersama Anda," lanjut pria 69 tahun kelahiran Istanbul, 26 Februari 1954 itu.
Selama Pemilu Turki 2023 putaran pertama lalu, Erdogan sempat mengklaim kemenangan dan merasa yakin bisa mengakhiri Pemilu lewat sekali putaran saja.
Namun, hasilnya tidak sesuai harapan dan ia harus menjalani tahap kedua untuk menentukan siapa yang duduk di kursi presiden lagi. Bahkan, sebagai petahana Erdogan malah tidak mampu meraih lebih dari 50 persen suara.
Dalam pidatonya, Recep Erdogan menambahkan bahwa capaian suara yang dimiliki Aliansi Rakyat dengan 323 kursi di parlemen sekarang turut membuat dirinya merasa percaya diri.
"Apa artinya itu, kita berada di legislatif sebagai Aliansi Rakyat. Dan bangsa kita telah mengambil langkah 'perkuat parlemen'. Mereka mengatakan untuk melanjutkan perjalanan bersama Aliansi Rakyat. Mereka menolak tawaran untuk kembali ke masa lalu Turki (oposisi)," ujar Erdogan.
Erdogan juga menyindir tokoh oposisi yang bakal menjadi penantangnya, Kemal Kılıçdaroğlu dari CHP dan tidak menghitungnya sebagai "lawan". Untuk itu, ia lagi-lagi sangat yakin bisa memenangkan hasil pemilu putaran kedua.
"Ingat, saingan kita pada tanggal 28 Mei bukanlah ketua CHP, tetapi kepuasan diri, itu berarti melepaskan diri. Ini 'kita sudah unggul, melepaskan diri sendiri karena kita akan menang," lanjutnya.
Sementara Kemal Kılıçdaroğlu mendapatkan angin segar usai sejumlah tokoh oposisi lain turut gabung mendukungnya. Salah satunya Ümit Özdağ, pimpinan Victory Party.
"Kami berharap dapat menjalankan proses yang sudah berkembang selama ini secara positif," kata Özdağ.
Salah satu yang disepakati dari hasil pertemuan antara Ümit Özdağ dan Kemal Kılıçdaroğlu pada Rabu, 24 Mei 2023, adalah terkait pemulangan 13 juta pengungsi yang masih berada di Turki.
"Dukunglah politisi yang akan mengirim 13 juta pengungsi ke tanah air mereka dalam pemilihan yang akan diadakan pada tanggal 28 Mei dan pilihlah Kemal Kılıçdaroğlu," ujar Özdağ.
Kılıçdaroğlu sebagai penantang Erdogan pun memberikan respons terkait harapan dari salah satu koleganya itu.
"Untuk masa depan Turki, setiap ketua partai memiliki tanggung jawab. Hasil yang baik telah dicapai. Saya harap kita akan bertemu lagi setelah Pemilu dalam suasana yang jauh lebih baik," sahut Kılıçdaroğlu.
Jika menilik hasil Pemilu putaran pertama, Kemal Kılıçdaroğlu hanya terpaut jarak yang sangat tipis saja dengan sang petahana, yakni nyaris 5 persen suara.
Artinya, apakah Kılıçdaroğlu mampu mengakhiri masa kekuasaan Recep Tayyip Erdogan sebagai Presiden Turki yang sudah bertahan sejak 2014?
Penulis: Beni Jo
Editor: Alexander Haryanto