tirto.id - Update gempa Turki saat ini total jumlah korban meninggal dunia sudah mencapai angka 15.000. Sebanyak 12 ribu lebih di antaranya berada di Turki, sedangkan 2.992 lainnya ditemukan meninggal di Suriah.
Sebagaimana diberitakan laman Al-Jazeera pada Kamis, 9 Februari 2023, jumlah korban tewas akibat gempa Turki sudah sampai pada angka di atas 15 ribu orang.
Para kru penyelamat masih berusaha keras untuk menyelamatkan para korban lainnya yang berada di reruntuhan bangunan dengan kondisi cuaca yang buruk.
Dari total korban meninggal tersebut, pejabat setempat mengatakan sebanyak 12.391 orang meninggal di Turki dan 2.992 lainnya merupakan korban di wilayah Suriah.
Hingga total korban meninggal yang terkonfirmasi sekarang sudah mencapai 15.383 orang.
Erdogan Kunjungi Hatay, Provinsi Terdampak Paling Parah
Mengutip laman AP News, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mengunjungi provinsi Hatay yang terkena dampak paling parah pada Rabu (8/2) waktu setempat.
Sekitar 3.300 orang dilaporkan tewas di wilayah tersebut dengan sebagian besar bangunan hancur.
Terkait penanganan korban gempa yang dianggap masih lamban, Erdogan mengungkapkan kondisi cuaca di musim dingin menjadi salah satu masalah besar yang dihadapinya saat ini.
"Tidak mungkin kita tidak siap menghadapi bencana seperti itu. Kami tidak akan membiarkan warga negara tidak terurus," ujar Recep Erdogan.
Tim penyelamat saat ini juga masih bekerja keras di provinsi Hatay, Turki. Mereka berusaha menarik sejumlah orang yang terjebak di antara reruntuhan bangunan.
Menurut Menteri Kesehatan Fahrettin Koca pada sehari sebelumnya, 1.846 orang sudah berhasil diselamatkan hingga Selasa malam waktu setempat.
Khusus di Hatay itu, Koca menyatakan 1.647 orang telah tewas akibat gempa dengan kekuatan 7,8 skala richter ini.
Selain menelan korban jiwa, 6.200 penduduk Hatay juga mengalami luka-luka. Kondisi bandara di Hatay masih ditutup karena landasan pacu sudah hancur. 2.749 bangunan runtuh. Sekitar 3.000 personel penyelamat disebutkan berada di kawasan tersebut hingga Rabu (8/2).
Sementara itu Uni Eropa mengkonfirmasi pihaknya bakal menggelontorkan bantuan senilai €3,5 juta (£3,1 juta) untuk Suriah menanggapi adanya permintaan bantuan dari negara tersebut.
Di provinsi Idlib, Suriah, 1.500 orang dilaporkan meninggal dunia akibat gempa. Salah satu pejabat setempat menegaskan bahwa kondisi negaranya saat ini mengalami kesulitan dalam menerima bantuan akibat sejumlah sanksi yang diterapkan kepada mereka.
"Kami tidak memiliki cukup buldoser, kami tidak memiliki cukup derek, kami tidak memiliki cukup minyak karena sanksi Eropa dan Amerika," kata Bouthaina Shabban, seperti dikutip BBC.
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra