tirto.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan 39 orang dalam perawatan di rumah sakit akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3/2023). Sementara korban tewas akibat kejadian nahas itu masih berjumlah 18 orang.
Data tersebut dihimpun oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta per pukul 06.00 WIB, Selasa (7/3/2023).
"39 jiwa sedang dalam penanganan tim medis di sembilan rumah sakit," kata Plh Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta M. Ridwan Ibrahim melalui keterangan tertulis, Selasa.
BPBD DKI Jakarta mencatat jumlah warga yang mengungsi akibat kebakaran sebanyak 172 orang. Ridwan merinci pengungsi di Kantor PMI Jakarta Utara berkurang 28 orang menjadi 165 orang dan pengungsi RPTRA Rasella berkurang empat orang sehingga menjadi tujuh orang.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta di Plumpang, Posko PMI Jakarta Utara, dan RPTRA Rasela telah melayani sebanyak 166 warga yang datanya rusak akibat kebakaran.
Pelayanan mulau dari cetak Kartu Tanda Penduduk (KTP), cetak Kartu Keluarga (KK), pendaftaran Identitas Kependudukan Digital (IKD), permohonan akta lahir, dan konsultasi.
BPBD DKI Jakarta menugaskan 50 personel dan mendirikan dua tenda pengungsi yang bertempat di RPTRA Rasela dan Wali Kota Jakarta Utara.
Ridwan mengklaim Pemprov DKI memberi penanganan terbaik bagi korban dan pengungsi bencana kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Hal itu termasuk memastikan kondisi korban dan pengungsi mendapatkan kebutuhan dasar seperti makanan dan pakaian
“Bantuan yang disalurkan ini terdiri dari makanan, pakaian, dan obat-obatan. Bantuan ini akan terus diupayakan untuk disalurkan secara optimal dan kontinyu. Hal ini adalah upaya kami untuk memastikan kondisi korban dan pengungsi dapat memenuhi kebutuhan dasarnya,” ucapnya.
Lebih lanjut, Dinkes DKI Jakarta telah memberikan pelayanan kesehatan yakni:
- Pelayanan kesehatan di dua posko pelayanan (RPTRA Rasela dan PMI) yang siaga 24 jam;
- 3 unit ambulans AGD per sif;
- sistem rujukan ke RS yang sudah ditunjuk yakni: RSUD, RS BUMN, RSCM, RS POLRI, dan RS Swasta;
- pendataan pengungsi untuk penyakit menular dan tidak menular sebagai bentuk pengendalian penyakit;
- pengecekan limbah/sanitasi lingkungan;
- pengecekan ketersediaan air bersih dan air minum;
- pemantauan sampah;
- pemeriksaan sampel makanan;
- Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita dan ibu hamil;
- pemantau menu di dapur umum dan higiene sanitasi; dan
- pemeriksaan ibu hamil, dan menyiapkan lokasi pengungsian khusus ibu hamil.
- paket obat dan pendampingan trauma healing untuk anak-anak.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Gilang Ramadhan