tirto.id -
Sedangkan kerugian material sebanyak 443 rumah rusak, 11 kendaraan roda 4 (empat) serta 53 kendaraan roda 2 (dua) rusak.
Amal mengatakan, data tersebut berasal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten melalui posko-posko darurat yang didirikan di puskesmas di lokasi bencana sampai dengan Minggu (22/12/2018).
Menurut keterangannya, korban meninggal dunia tersebut yakni di Kampung Teluk Labuan satu orang, Menes dua orang, Kecamatan Sumur enam orang, Jiput satu orang, pantai Sambolo Anyer satu orang dan Cinangka Kabupaten Serang 11 orang.
"Sebanyak 30 orang dinyatakan masih hilang," katanya.
Amal menyatakan, upaya penanggulangan bencana di Provinsi Banten dipantau terus oleh Gubernur Banten Wahidin Halim dan Wakil Gubernur Andika Hazrumy.
"Sejak minggu dini hari, Gubernur sudah melaporkan kejadian bencana tersebut kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Tjahjo Kumolo," katanya.
Amal juga mengatakan, sejak Sabtu malam (22/12) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah langsung menyiapkan dan menyalurkan bantuan ke lokasi bencana.
Bantuan dikirimkan ke Labuan, Tanjung Lesung di Cigeulis dan Carita, di Jiput dan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang. Sedangkan, bantuan untuk wilayah Kabupaten Serang ditempatkan di Rumah Sakit dr Drajat Prawiranegara Kabupaten Serang.
Selain bantuan logistik yang sudah disiapkan oleh BPBD, Pemprov Banten juga menyiapkan dan menyalurkan bantuan tenaga medis berikut obat-obatan melalui Dinas Kesehatan Provinsi Banten berjumlah 4 dokter spesialis, 1 dokter umum, 7 perawat, 1 anastesi, dan 2 orang tenaga penunjang, serta 17 jenis obat-obatan untuk pertolongan pertama korban bencana.
Sementara itu, Dinas PUPR Provinsi Banten mengirimkan alat berat guna membantu evakuasi korban-korban yang masih terjebak dan membersihkan puing-puing yang menghalangi akses evakuasi. Selain itu Dinas Sosial Provinsi banten secara sigap menyiapkan dapur umum serta menyiapkan tenda pengungsian guna melayani para korban bencana.
Menurut dia, sejak Sabtu (22/12/2018) malam, Gubernur Banten langsung memerintahkan kepada seluruh ASN di Lingkungan Pemprov Banten untuk cepat tanggap melakukan penanggulangan bencana tersebut. Gubernur juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada.
Selain itu, gubernur juga mengimbau masyarakat untuk tidak percaya dan menelan mentah-mentah dan menyebarluaskan informasi yang tidak jelas sumbernya.
"Pemprov Banten berupaya menanggulangi bencana secara cepat. Untuk itu, Pemprov Banten membuat posko penanggulangan bencana di lokasi-lokasi bencana, seperti Carita, Labuan, Panimbang, Anyer yang dikoordinasikan dari Posko Bencana Provinsi di Kantor BPBD Provinsi Banten. Berbarengan dengan itu, Dinas Kesehatan Provinsi Banten sudah menerjunkan tim medis ke lokasi bencana," kata Amal.
Ia menambahkan, Gubernur Banten H Wahidin H Halim dan Wakil Gubernur Banten H Andika Hazrumy, meninjau langsung lokasi bencana dan penampungan pengungsi bencana tsunami yang terjadi di sepanjang pesisir Barat dan Selatan Provinsi Banten. Gubernur meninjau di lokasi penampungan korban bencana di Kecamatan Jiput dan Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang. Sedangkan Wakil Gubernur melihat langsung ke Kecamatan Carita Kabupaten Pandeglang.
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani