tirto.id - Beberapa komoditas pangan seperti bawang merah, cabai, daging sapi, gula, hingga minyak goreng (migor) curah mengalami kenaikan harga. Hal tersebut terlihat berdasarkan data panel harga pangan yang dilansir dari laman Badan Pangan Nasional (Bapanas), Selasa (12/12/2023).
Harga bawang merah saat ini rerata mencapai Rp31.610 per kilogram (kg) dari yang sebelumnya menyentuh Rp31.280 per kg. Harga bawang merah termahal dibanderol Rp100.000 per kg di Kabupaten Puncak, Papua. Sedangkan, untuk yang termurah dipatok Rp20.000 per kg di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
Cabai rawit merah juga kompak naik yaitu rerata harganya mencapai Rp89.570 per kg dari yang sebelumnya menyentuh Rp89.060 per kg. Kenaikan harga cabai rawit merah termahal dibanderol Rp180.000 per kg di Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara dan termurah dipatok Rp30.000 per kg di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Cabai merah keriting juga naik. Rerata harganya mencapai Rp72.200 per kg dari sebelumnya menyentuh Rp72.060 per kg.
Daging sapi juga kompak naik, rerata harganya Rp134.850 per kg dari yang sebelumnya Rp134.160 per kg.
Gula konsumsi juga masih mengalami kenaikan harga. Rerata harganya mencapai Rp17.290 per kg dari sebelumnya menyentuh Rp17.280 per kg.
Sebelumnya, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), I Gusti Ketut Astawa, mengakui saat ini harga cabai kian meroket di pasar-pasar tradisional. Harga cabai yang kian naik disebabkan oleh penurunan produksi cabai akibat cuaca hingga adanya serangan hama.
"Memang kalau kita melihat kondisinya, memang terjadi penurunan produksi karena cuaca yang panas, banyak yang keriting, bahkan ada hama. Hujan ini pun, belum tentu menghasilkan sisi positif, takutnya jangan sampai ada yang busuk" ungkap Ketut kepada Tirto, Jakarta, Jumat (1/12/2023).
Ketut mengatakan, salah satu upaya menurunkan harga cabai dengan mendongkrak produksi. Hal ini bisa dicapai melalui kerja sama dengan Kementerian Pertanian.
"Makanya, ini kita minta juga untuk berkolaborasi dengan teman-teman Kementan agar mendukung para petani kita untuk berproduksi, apakah itu dengan pemberian bibit, dan lain sebagainya termasuk juga pak Mentan bergerak kecepatannya untuk berproduksi di sisi padinya gitu kan," kata Ketut.
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin