tirto.id - Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH Muhammad Zainul Majdi menyebutkan data sementara jumlah korban meninggal dunia akibat gempa 7 SR di Kabupaten Lombok Utara, NTB sudah mencapai 226 orang.
"Sudah 226 saudara-saudara kami yang wafat sampai saat saya bicara ini. Mudahan tidak terus bertambah terlalu banyak karena masih banyak wilayah-wilayah yang belum terjangkau," kata Tuan Guru Bajang (TGB) sapaan akrab Gubernur NTB, di Kabupaten Lombok Utara, Rabu (8/8/2018).
TGB yang berada di lokasi gempa Kabupaten Lombok Utara, menyebut data sementara jumlah korban meninggal dunia ketika menjawab pertanyaan wartawan Radio Republik Indonesia (RRI) Jakarta, melalui saluran telepon.
Saat ini, kata dia, proses tanggap darurat bencana gempa bumi difokuskan pada penyaluran bantuan dasar berupa makanan siap saji, paramedis dan proses evakuasi korban.
Proses evakuasi korban sedang diintensifkan di dua kecamatan, yakni Kecamatan Kayangan dan Bayan, termasuk Desa Bentek, Kecamatan Gangga, yang mengalami kerusakan cukup masif.
"Kami berterima kasih kepada semua pihak yang sudah mendoakan kami dan memberikan bantuan," kata TGB menutup wawancara karena menerima kedatangan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Sementara itu, Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid, menyebutkan data sementara warganya yang meninggal dunia akibat gempa bumi bertambah menjadi 23 orang.
"Sampai dengan Selasa malam (7/8), korban jiwa bertambah menjadi 23 orang," katanya.
Korban meninggal dunia di Kabupaten Lombok Barat, tersebar di Kecamatan Batulayar sebanyak 10 orang, Kecamatan Gunungsari 8 orang. Kecamatan Lingsar dua orang, dan Kecamatan Narmada, Gerung, dan Lembar, masing-masing satu orang.
Gempa bumi berkekuatan 7 pada Skala Richter, mengguncang Pulau Lombok, dan Sumbawa, Minggu (5/8) pukul 19.46 WITA.
Pusat gempa terletak pada 8.3 lintang selatan, 116.48 bujur timur Kabupaten Lombok Utara dengan kedalaman 15 kilometer.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri