tirto.id - Kasus positif COVID-19 di Indonesia per Sabtu 9 Mei 2020 pukul 12 siang mencapai 13.645, atau bertambah 533 selama 24 jam terakhir. Pasien sembuh mencapai 2.607 atau bertambah 113 selama satu hari. Sementara pasien meninggal sebanyak 959 atau bertambah 16.
Pembaruan data ini, seperti pada hari-hari sebelumnya, disampaikan Juru Bicara Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto.
Yuri mengatakan bahwa penambahan kasus ini adalah gambaran dari kepatuhan masyarakat atas segala anjuran pemerintah seperti tetap tinggal di rumah. "Manakala kasus ini bertambah terus, maka ini gambaran bahwa [anjuran] tinggal di rumah tidak dijalankan," katanya.
"Kita tidak pernah tahu di luar rumah siapa yang membawa virus. Mereka yang tanpa gejala, atau ringan, ini sangat mungkin jadi sumber penularan," katanya.
Dalam rapat kabinet Rabu (6/5/2020) lalu, Presiden Joko Widodo mengatakan ingin pada Mei ini kurva kasus positif "sudah harus turun," dan memasuki Juli sudah dalam kondisi ringan. "Dengan cara apa pun," katanya.
Ia pun memerintahkan semua bawahannya bekerja keras dan mengerahkan energi agar target tercapai.
Namun salah satu kebijakan bawahannya dianggap kontradiktif dengan keinginan itu: pelonggaran transportasi umum beroperasi. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan per 7 Mei lalu "dimungkinkan semua moda angkutan--udara, kereta api, laut dan bus--kembali beroperasi." Ia memastikan protokol pencegahan COVID-19 termasuk pengecekan kesehatan tetap mengikat. "Dengan catatan harus pakai protokol kesehatan," kata Budi Karya.
"Kalau dibuka, saya agak khawatir target dari Presiden untuk kurva turun Mei 2020 menjadi sukar tercapai," ucap Ketua Satgas COVID-19 dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban kepada reporter Tirto.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Rio Apinino