Menuju konten utama
Berita COVID-19 Hari Ini

Update Corona Dunia Pagi Ini: Permintaan Vaksin AS Melebihi Pasokan

Update Corona Indonesia dan dunia pagi ini, pukul 8.30 WIB telah mencapai 110.824.588 kasus.

Update Corona Dunia Pagi Ini: Permintaan Vaksin AS Melebihi Pasokan
Warga melintasi mural edukasi pencegahan COVID-19 berbahasa Sunda di Pandeglang, Banten, Selasa (26/1/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas//foc.

tirto.id - Angka kasus corona di dunia dan Indonesia masih terus menunjukkan peningkatan grafik dari hari ke hari, baik yang positif maupun yang meninggal dunia.

Berdasarkan data Worldometers, Jumat (19/2/2021) pagi pukul 8.30 WIB, jumlah positif Coronavirus telah mencapai 110.824.588 kasus dan yang meninggal dunia menjadi 2.451.458 orang.

Jumlah pasien yang dinyatakan sembuh dari virus mematikan tersebut hingga saat ini menjadi 85.766.178 orang.

Amerika Serikat (AS), India dan Brasil masih menjadi negara 3 besar dengan kasus corona tertinggi di dunia.

AS memimpin dengan 28.523.524 kasus positif dan 505.309 kematian, disusul India di posisi kedua dengan 10.962.189 kasus positif dan 156.123 kematian, serta Brasil dengan 10.030.626 kasus dan 243.610 kematian yang berada di urutan ketiga.

Sementara urutan keempat dan kelima ada Rusia dengan 4.125.598 kasus dan 81.926 kematian, serta Inggris 4.083.242 kasus dan 119.387 kematian.

Update Corona Indonesia Pagi Ini

Indonesia sendiri hingga pagi ini masih bertahan di urutan ke-19 yang mengonfirmasi 1.252.685 kasus, 33.969 kematian, dan 1.058.222 pasien berhasil sembuh.

Data resmi Satgas COVID-19 menyebutkan, dari jumlah 1.252.685 kasus kumulatif tersebut, ada penambahan kasus 9.039 per Kamis (18/2/2021) sore.

Sedangkan kasus aktif di Indonesia hingga kemarin sore terkonfirmasi ada 160.494 atau 12,8 persen.

Apotek di AS: Tingginya permintaan Vaksin Covid-19 "melebihi inventaris"

Permintaan vaksin virus Corona telah melebihi pasokan dalam program apotek ritel federal untuk Amerika Serikat, menurut CNN.

Banyak apotek menyatakan kepada CNN minggu ini bahwa mereka dapat menerima dan memberikan lebih banyak dosis vaksin daripada yang sudah ada sejauh ini.

Albertsons Companies Inc., sebuah perusahaan grosir AS yang berkantor pusat di Boise, Idaho, menggunakan kurang dari 10% kapasitasnya, kata juru bicara Albertsons Andrew Whelan.

"Kami memiliki kemampuan untuk mengelola 150.000 dosis setiap hari dan dapat mengambil sekitar 90% lebih banyak pasokan dalam jaringan kami," ujar Whelan.

Hy-Vee, jaringan supermarket di Midwest juga menyebutkan bahwa mereka memiliki lebih banyak dosis vaksin untuk diberikan kepada publik dan akan bermanfaat.

"Terbatasnya pasokan vaksin telah menjadi tantangan terbesar kami," kata juru bicara perusahaan Christina Gayman.

"Kami akan senang memvaksinasi setiap orang yang bertanya, tetapi persediaan masih terbatas," lanjutnya.

Sementara itu, Meijer Inc. telah memberikan 66.000 dosis sejak pertengahan Januari dengan perkiraan tambahan 30.000 minggu ini.

Menurut perwakilan perusahaan Frank J. Guglielmi, sebagian besar dosis telah diberikan di Michigan, di mana Meijer adalah mitra vaksin negara bagian dan federal.

“Soal dukungan, kita hanya butuh lebih banyak vaksin,” kata Guglielmi.

Sama halnya dengan Walgreens, salah satu apotek pertama yang mulai memberikan vaksin Covid-19 pada bulan Desember melalui kemitraan terpisah dengan fasilitas perawatan jangka panjang, telah memberikan lebih dari 3 juta vaksin pada hari Senin.

Juru bicara Wallgreens, Kelli Teno mengatakan, alokasi vaksin yang diberikan adalah 180.000 dosis per minggu melalui program federal.

"Saat kami meluncurkan ke populasi yang lebih luas, permintaan vaksin terus melebihi inventaris. Kami berbagi antusiasme bangsa dalam memvaksinasi orang secepat mungkin, tetapi kesabaran diperlukan karena inventaris vaksin terus meningkat dalam beberapa minggu dan bulan mendatang dan kami dapat memvaksinasi lebih banyak komunitas," kata Teno.

Baca juga artikel terkait UPDATE CORONA INDONESIA atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Agung DH