Menuju konten utama
Berita COVID-19 Hari Ini

Update Corona Dunia 6 Januari: WHO Sebut Pandemi Masih Jadi Krisis

Update Corona dan perkembangan terkini COVID-19 di dunia: WHO menyatakan pandemi masih menjadi krisis kesehatan masyarakat.

Update Corona Dunia 6 Januari: WHO Sebut Pandemi Masih Jadi Krisis
Tentara Korea Selatan melakukan tes penyakit virus korona (COVID-19) di lokasi tes virus korona yang sementara dibangun di sebuah stasiun kereta di Seoul, Korea Selatan, Selasa (15/12/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Hong-Ji/wsj/cfo

tirto.id - Kasus virus Corona di dunia terus saja mengalami pertambahan angka dari hari ke harinya dan Pandemi COVID-19 juga masih belum berakhir.

Per hari ini, Rabu (6/1/2021) pagi, Worldometers mencatat, total kasus virus Corona secara global telah mencapai 86.807.475 kasus, dan jumlah kematian mencapai 1.874.344 orang, serta pasien yang berhasil sembuh 61.522.301 orang.

Amerika Serikat sebagai negara dengan kasus Corona terbanyak di dunia hari ini mengonfirmasi penambahan kasus sebanyak 225.558 orang, yang jika ditotal secara kumulatif menjadi 21.578.606 kasus.

Sedangkan untuk jumlah yang meninggal dunia bertambah 3.499 orang dengan total kumulatif 365.620 orang.

Serta pasien yang berhasil sembuh menjadi 12.862.216 orang, saat ini kasus aktif di AS ada 8.350.770 orang.

Berikut ini data lengkap 10 negara dengan kasus Corona terbanyak di dunia:

1. Amerika Serikat: 21.578.606 kasus, 365,620 orang meninggal dunia, dan 12.862.216 pasien sembuh.

2. India: 10.375.477 kasus, 150.151 orang meninggal dunia, dan 9.996.493 pasien sembuh.

3. Brasil: 7.812.007 kasus, 197.777 orang meninggal dunia, dan 6.963.407 pasien sembuh.

4. Rusia: 3.284.384 kasus, 59.506 orang meninggal dunia, dan 2.662.668 pasien sembuh.

5. Inggris: 2.774.479 kasus dan 76.305 orang meninggal dunia.

6. Prancis: 2.680.239 kasus, 66.282 orang meninggal dunia, dan 197.503 pasien sembuh.

7. Turki: 2.270.101 kasus, 21.879 orang meninggal dunia, dan 2.155.338 pasien sembuh.

8. Italia: 2.181.619 kasus, 76.329 orang meninggal dunia, dan 1.536.129 pasien sembuh.

9. Spanyol: 1.982.544 kasus dan 51.430 orang meninggal dunia.

10. Jerman: 1.804.286 kasus, 36.510 orang meninggal dunia, dan 1.424.700 pasien sembuh.

Per hari ini Indonesia mengonfirmasi sebanyak 779.548 kasus kumulatif dengan penambahan 7.445 kasus, sementara jumlah yang meninggal dunia ada 23.109 orang atau bertambah 198 orang.

Serta pasien yang berhasil sembuh ada sebanyak 645.746 orang di mana kasus aktif saat ini tercatat 110.693 orang. Indonesia masih menempati urutan ke-20 dunia dengan kasus Corona terbanyak.

Update Corona dari WHO: Pandemi COVID-19 Masih Jadi Krisis Kesehatan Masyarakat

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam pernyataan terbarunya menyatakan bahwa Pandemi COVID-19 masih menjadi krisis kesehatan masyarakat yang utama.

"Kami berlomba untuk menyelamatkan nyawa, mata pencaharian, dan mengakhiri pandemi ini. Namun, WHO tidak hanya memerangi pandemi, kami juga memerangi berbagai wabah penyakit di seluruh dunia, mengambil dan menganalisis ratusan potensi sinyal setiap minggu," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Seperti yang ditunjukkan pada tahun lalu, ujar Tedros, WHO bekerja siang dan malam untuk mempercepat sains, memberikan solusi untuk tantangan di lapangan, dan membangun solidaritas global. Hal ini sama pentingnya untuk mengatasi pandemi seperti halnya mendapatkan kembali layanan penting dan berjalan kembali.

Menurut Tedros, hal-hal yang dimaksud mulai dari mencegah ibu dan anak-anak mereka meninggal saat melahirkan, menangani keadaan darurat diam-diam seperti resistensi antimikroba dan kesehatan mental, hingga pencegahan, skrining dan pengendalian HIV, TB, malaria, dan penyakit tropis yang terabaikan.

"Kami telah belajar banyak dalam setahun terakhir; paling tidak kesehatan adalah investasi dalam pembangunan secara keseluruhan, penting untuk ekonomi yang berkembang dan pilar utama keamanan nasional. Kesehatan tidak bisa dipikirkan setelah kita dalam keadaan darurat," terangnya.

Tedros berharap agar semua pihak terlibat untuk memastikan sistem perawatan kesehatan primer benar-benar terintegrasi yang secara efektif mencegah, menyaring, mengobati penyakit menular dan penyakit tidak menular seperti diabetes, kanker, serta penyakit jantung dan paru-paru.

"Yang terakhir ini secara telah kolektif menyebabkan kematian lebih dari 40 juta orang setiap tahun," imbuh Tedros.

"Pandemi COVID-19 telah menunjukkan kepada kita sekali lagi bagaimana virus menular baru menempatkan mereka yang memiliki kondisi mendasar pada risiko kematian tertinggi," tukasnya.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Agung DH