Menuju konten utama

Update Corona Dunia 25 November Sore: Total 1,4 Juta Jiwa Meninggal

Update kasus corona dunia, Rabu, 25 November 2020 pukul 16.10 WIB, ada 60,1 juta kasus positif dan total 1,4 juta jiwa meninggal. 

Update Corona Dunia 25 November Sore: Total 1,4 Juta Jiwa Meninggal
Ilustrasi corona virus. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Kasus positif corona COVID-19 di seluruh dunia, pada hari ini, Rabu (25/11/2020) pukul 16.10 WIB, mencapai 60,158,878. Demikian menurut data terakhir Worldometers.

Hingga hari ini, Amerika Serikat (AS) masih menduduki posisi teratas sebagai negara dengan jumlah kasus terbanyak di dunia, yaitu sebanyak 12,956,783 kasus.

Posisi kedua ditempati India dengan 9,222,216 kasus, lalu disusul Brasil dengan 6,121,449 kasus. Rusia menempati posisi ke-4 dengan 2,162,503 kasus dan Prancis sebanyak 2,153,815 kasus.

Sementara itu, Indonesia berada di urutan ke-21 dengan total sebanyak 506,302 kasus. Total meninggal sebanyak 16,111 jiwa dan yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 425,313 orang.

Sebagai perbandingan data Corona dunia hari ini, Johns Hopkins University (JHU) mencatat ada 59,814,726 kasus positif dan Amerika Serikat berada di posisi pertama dengan 12,597,330 kasus.

Pernyataan Terbaru WHO Terkait Vaksin COVID-19

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan, saat ini ada harapan nyata bahwa vaksin dalam kombinasi dengan tindakan kesehatan masyarakat yang telah dicoba dan diuji akan membantu mengakhiri pandemi.

Ia mengatakan, pentingnya pencapaian ilmiah ini tidak bisa dilebih-lebihkan. Tidak ada vaksin dalam sejarah yang dikembangkan secepat ini. Komunitas ilmiah telah menetapkan standar baru untuk pengembangan vaksin.

"Sekarang komunitas internasional harus menetapkan standar baru untuk akses. Urgensi pengembangan vaksin harus diimbangi dengan urgensi yang sama untuk mendistribusikannya secara adil," ujarnya.

Setiap pemerintah, lanjut Tedros, memang ingin melakukan apa saja untuk melindungi rakyatnya. Tapi sekarang ada risiko nyata bahwa yang termiskin dan paling rentan akan diinjak-injak untuk mendapatkan vaksin.

"Itulah mengapa pada bulan April, dengan dukungan dari banyak mitra, WHO membentuk Access to COVID-19 Tools Accelerator (ACT) di mana akselerator ACT telah mendukung upaya global tercepat, paling terkoordinasi dan sukses dalam sejarah untuk mengembangkan vaksin, diagnostik, dan terapeutik," jelas Tedros.

Lebih lanjut ia menyebutkan, lebih dari 50 tes diagnostik sedang dievaluasi dan diagnostik antigen cepat yang baru sedang tersedia untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Perawatan deksametason yang menyelamatkan jiwa sedang diluncurkan, dan obat-obatan baru termasuk antibodi monoklonal sedang diuji.

"187 negara kini berpartisipasi dalam fasilitas COVAX, untuk berkolaborasi dalam pengadaan dan peluncuran vaksin, memastikan harga, volume, dan waktu terbaik untuk semua negara. Yang penting, COVAX juga menganalisis dan mendukung sistem pengiriman vaksin dan alat COVID-19 lainnya," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait UPDATE KASUS CORONA DUNIA 25 NOVEMBER atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Agung DH