tirto.id - Jumlah kasus Corona di dunia masih terus bertambah dari hari ke harinya, baik dari yang terkonfirmasi positif maupun yang meninggal dunia.
Senin (15/2/2021) pagi Worldometers mencatat, positif Coronavirus telah mencapai 109.386.228 kasus dan jumlah yang meninggal dunia sebanyak 2.411.436 orang.
Sementara yang berhasil sembuh dari penyakit akibat virus mematikan ini adalah 81.469.728 orang.
Berikut ini data sepuluh negara dengan kasus Corona terbanyak di dunia:
1. Amerika Serikat: 28.261.470 kasus, 497.174 orang meninggal dunia, dan 18.224.288 pasien sembuh.
2. India: 10.916.172 kasus, 155.764 orang meninggal dunia, dan 10.619.083 pasien sembuh.
3. Brasil: 9.834.513 kasus, 239.294 orang meninggal dunia, dan 8.745.424 pasien sembuh.
4. Rusia: 4.071.883 kasus, 80.126 orang meninggal dunia, dan 3.593.101 pasien sembuh.
5. Inggris: 4.038.078 kasus, 117.166 orang meninggal dunia, dan 2.160.515 pasien sembuh.
6. Prancis: 3.465.163 kasus, 81.814 orang meninggal dunia, dan 238.753 pasien sembuh.
7. Spanyol: 3.056.035 kasus dan 64.747 orang meninggal dunia.
8. Italia: 2.721.879 kasus, 93.577 orang meninggal dunia, dan 2.225.519 pasien sembuh.
9. Turki: 2.586.183 kasus, 27.471 orang meninggal dunia, dan 2.475.329 pasien sembuh.
10. Jerman: 2.341.701 kasus, 65.566 orang meninggal dunia, dan 2.119.100 pasien sembuh.
Indonesia berada di urutan ke-19 dengan 1.217.468 kasus, 33.183 orang meninggal dunia, dan 1.025.273 pasien sembuh.
Laporan Global WHO Terkini Soal COVID-19
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, tim ahli independen yang mempelajari asal-usul virus COVID-19 telah menyelesaikan perjalanannya ke Cina.
"Tim ahli sedang mengerjakan laporan ringkasan yang kami harap akan diterbitkan minggu depan, dan laporan akhir lengkap akan diterbitkan dalam beberapa minggu mendatang," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Ia mengatakan, jumlah kasus COVID-19 yang dilaporkan secara global telah menurun selama empat minggu berturut-turut, dan jumlah kematian juga turun untuk minggu kedua berturut-turut.
"Penurunan ini tampaknya disebabkan oleh negara-negara yang menerapkan langkah-langkah kesehatan masyarakat dengan lebih ketat," ujarnya.
Awal pekan ini, WHO mengadakan pertemuan global untuk pasien, dokter, dan pemangku kepentingan lainnya untuk meningkatkan pemahaman tentang apa yang secara resmi disebut kondisi pasca-COVID-19, atau "Long COVID".
WHO merilis formulir pelaporan kasus yang memungkinkan lebih banyak data dikumpulkan pada Long COVID dengan cara yang terstandarisasi.
"Ini akan membantu meningkatkan pemahaman, pengawasan, dan manajemen klinis dari kondisi tersebut," tukasnya.