tirto.id - Kasus Corona di dunia masih terus mengalami penambahan jumlah dari hari ke harinya, baik jumlah yang positif terinfeksi maupun korban yang meninggal dunia.
Data Worldometers Rabu (10/2/2021) pagi mengonfirmasi, hingga saat ini positif Coronavirus di dunia mencapai 107.384.825 kasus dan yang meninggal dunia menjadi 2.348.901 orang.
Sedangkan pasien yang dinyatakan sembuh dari virus mematikan ini secara kumulatif adalah 79.286.298 orang.
Salah satu negara dengan kasus Corona dan jumlah kematian semakin bertambah banyak adalah Prancis yang mengonfirmasi tambahan kasus sebanyak 18.870.
Prancis menjadi negara ketiga dengan tambahan kasus terbanyak pada Selasa (9/2/2021) setelah Amerika Serikat dengan tambahan 93.623 kasus dan Brasil dengan 51.733 kasus.
Berikut ini data lengkap 10 negara dengan kasus Corona terbanyak di dunia pada hari ini:
1. Amerika Serikat: 27.797.221 kasus (+93.623), 479.575 orang meninggal dunia, dan 17.630.279 pasien sembuh.
2. India: 10.858.300 kasus (+10.510), 155.280 orang meninggal dunia, dan 10.559.604 pasien sembuh.
3. Brasil: 9.602.034 kasus (+51.733), 233.588 orang meninggal dunia, dan 8.523.462 pasien sembuh.
4. Rusia: 3.998.216 kasus (+15.019), 77.598 orang meninggal dunia, dan 3.493.886 pasien sembuh.
5. Inggris: 3.972.148 kasus (+12.364), 113.850 orang meninggal dunia, dan 1.983.650 pasien sembuh.
6. Prancis: 3.360.235 kasus (+18.870), 80.147 orang meninggal dunia, dan 235.717 pasien sembuh.
7. Spanyol: 3.005.487 kasus (+16.402) dan 63.061 orang meninggal dunia.
8. Italia: 2.655.319 kasus (+10.630), 92.002 orang meninggal dunia, dan 2.149.350 pasien sembuh.
9. Turki: 2.548.195 kasus (+8.636), 26.998 orang meninggal dunia, dan 2.437.382 pasien sembuh.
10. Jerman: 2.302.051 kasus (+5.725), 63.271 orang meninggal dunia, dan 2.057.300 pasien sembuh.
Indonesia berada di urutan ke-19 dengan 1.174.779 kasus (+8.700), 31.976 orang meninggal dunia (+213), dan 973.452 pasien dinyatakan sembuh.
Masa Darurat Kesehatan di Prancis Diperpanjang Terkait Corona
Prancis memperpanjang masa keadaan darurat kesehatan hingga Juni karena jumlah korban tewas di negara itu mencapai 80.000.
Dikutip CNN, anggota parlemen Prancis pada Selasa (9/2/2021) menyetujui RUU untuk memperpanjang keadaan darurat kesehatan negara itu hingga 1 Juni, karena jumlah kematian di negara itu telah mencapai 80.000 jiwa.
Undang-undang mengizinkan pemerintah untuk memberlakukan pembatasan, termasuk penguncian wilayah untuk membatasi penyebaran COVID-19 secara nasional. Keadaan darurat saat ini akan berakhir pada 16 Februari.
Perpanjangan disetujui dengan 278 suara mendukung, 193 suara menentang dan 13 abstain.
Itu terjadi ketika Menteri Kesehatan Olivier Véran mengatakan kepada penyiar publik France Info pada hari Selasa bahwa negara itu dapat menghindari penguncian ketiga, terlepas dari peringatan dari komunitas ilmiah.
"Tentu saja mungkin kami tidak akan pernah mengunci diri lagi. Ini diinginkan,” kata Véran.
“Lockdown bukanlah pilihan kemudahan, keamanan. Lockdown adalah pilihan kebutuhan ketika situasi epidemi berada di luar kendali kita. Hari ini bukan itu masalahnya,” lanjutnya.
Jumlah infeksi baru di Prancis, kata Véran, telah stabil di dataran tinggi dalam beberapa pekan terakhir dengan rata-rata 20.000 kasus per hari.
Infeksi baru pada Selasa sedikit di bawah rata-rata mingguan, dengan tambahan 18.870 kasus yang dikonfirmasi, menurut badan kesehatan publik Prancis.
Jumlah kematian akibat virus Corona Prancis mencapai 80.147 pada hari Selasa ketika badan kesehatan publik Prancis melaporkan 724 kematian baru.
Prancis telah dikritik karena lambatnya peluncuran kampanye vaksinasi, dengan 2,2 juta vaksinasi tercatat sejauh ini.
Editor: Agung DH