tirto.id - Total jumlah kasus positif virus corona (Covid-19) di dunia terus bertambah dengan cepat. Demikian pula angka kematian pasien corona di berbagai negara episentrum pandemi.
Jumlah pasien Covid-19 di dunia yang meninggal hingga hari ini sudah mencapai 984.278 jiwa. Data ini merupakan update terbaru yang dirilis CSSE Johns Hopkins University pada pukul 23.00 WIB, Jumat, 25 September 2020.
Data yang sama menunjukkan total kasus positif corona di dunia telah bertambah menjadi 32.308.999. Dari jumlah itu, baru 22.273.789 pasien Covid-19 yang sudah berhasil sembuh. Ini artinya masih ada sekitar 9 juta orang yang harus dirawat atau menjalani isolasi mandiri karena terinfeksi virus corona.
Sampai hari ini, angka kematian tertinggi akibat Covid-19 masih tercatat di Amerika Serikat, Brazil dan India. Tiga negara itu saat ini juga masih tercatat sebagai negara dengan total kasus corona terbanyak di dunia.
Dari 5 negara yang terhitung memiliki total kasus Covid-19 terbanyak di dunia, hanya Kolombia yang hingga saat ini jumlah kasusnya belum menembus angka 1 juta orang. Detail data kasus corona di lima negara dengan angka kasus virus corona paling banyak di dunia adalah sebagai berikut:
- AS: 6.987.129 kasus corona (203.015 meninggal)
- India: 5.818.570 kasus corona (92.290 meninggal)
- Brasil: 4.657.702 kasus corona (139.808 meninggal)
- Rusia: 1.131.088 kasus corona (19.973 meninggal)
- Kolombia: 777.537 kasus corona (24.746 meninggal).
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan saat ini banyak negara sedang berupaya meredam laju infeksi mengingat musim flu di belahan bumi utara sudah dekat. Namun, negara-negara itu juga harus memikirkan kondisi ekonominya.
"Banyak negara telah menggelontorkan uang ke dalam paket stimulus domestik. Tetapi investasi ini tidak akan dengan sendirinya mengatasi akar penyebab krisis ekonomi, yaitu penyakit yang melumpuhkan sistem kesehatan, mengganggu perekonomian dan mendorong ketakutan dan ketidakpastian," ujar Tedros dalam pernyataan resminya pada Jumat (25/9/2020).
Oleh karena itu, dia mendesak semua negara untuk fokus pada empat prioritas penting selama pandemi corona. Keempatnya ialah mencegah penularan; melindungi kelompok rentan; memberi edukasi kepada masyarakat soal cara pencegahan infeksi; dan menerapkan secara benar metode pelacakan kasus positif maupun kontaknya, isolasi, tes hingga perawatan pasien covid-19.
Empat hal itu perlu dilakukan selama belum ada vaksin dan metode pengobatan yang efektif untuk menyembuhkan Covid-19.
Editor: Agung DH