tirto.id - Jumlah kasus positif COVID-19 di seluruh dunia, hingga Sabtu (4/4/2020) pagi, pukul 9.25 WIB mencapai 1.099.389 orang. Dari jumlah itu, pasien yang berhasil sembuh dari virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) ini adalah sebanyak 226.106.
Sementara sebanyak 58.901 pasien Corona di berbagai negara telah meninggal dunia. Data dari Johns Hopkins CSSE per Sabtu (4/4/2020) pagi menyebutkan, jumlah terbanyak warga meninggal dunia ada di Italia, yakni 14.681 orang.
Kemudian Spanyol berada di urutan kedua kasus meninggal terbanyak dengan jumlah 11.198, selanjutnya ada Prancis dengan 6.507 kematian.
Sementara Amerika Serikat (AS) merupakan negara dengan jumlah positif COVID-19 terbanyak, yakni 277.953 kasus, kemudian Italia dengan 119.827 kasus, Spanyol 119.119 kasus, Jerman dengan 91.159 kasus, dan Cina sebanyak 82.518 kasus.
Berikut ini data terkini tentang 10 negara dengan jumlah kasus positif COVID-19 terbanyak:
- Amerika Serikat: 277.953 kasus positif corona (7.152 jiwa meninggal, 9.823 orang sembuh)
- Italia: 119.827 kasus positif corona (14.681 jiwa meninggal, 19.758 orang sembuh)
- Spanyol: 119.119 kasus positif corona (11.198 jiwa meninggal, 30.513 orang sembuh)
- Jerman: 91.159 kasus positif corona (1.275 jiwa meninggal, 24.575 orang sembuh)
- Cina: 82.518 kasus positif corona (3.330 jiwa meninggal, 76.760 orang sembuh)
- Perancis: 65.202 kasus positif corona (6.520 jiwa meninggal, 14.135 orang sembuh)
- Iran: 53.183 kasus positif corona (3.294 jiwa meninggal, 17.935 orang sembuh)
- Inggris: 38.690 kasus positif corona (3.611 jiwa meninggal, 209 orang sembuh)
- Turki: 20.921 kasus positif corona (425 jiwa meninggal, 484 orang sembuh)
- Swiss: 19.606 kasus positif corona (591 jiwa meninggal, 4.846 orang sembuh).
Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus menilai, pandemi COVID-19 menunjukkan kelemahan dan kesenjangan dalam sistem kesehatan milik banyak negara. Virus corona sekaligus memperlihatkan ketidaksiapan dunia menghadapi pandemi.
Oleh karena itu, Tedros meminta semua negara serius menyiapkan sistem kesehatan yang mampu menangani banyak kasus Covid-19, sekaligus tetap mempertahankan layanan penting lainnya.
Dia pun menyerukan agar semua negara menyediakan jaring pengaman sosial untuk membantu kelompok masyarakat rentan memenuhi kebutuhan pokoknya, terutama makanan, saat pandemi.
"Kita sudah melihat dampak ekonomi dan sosial dari pandemi corona di negara-negara kaya. Di komunitas miskin, dampak itu bisa lebih parah dan bertahan lama," kata Tedros dalam konferensi pers WHO, Kamis (2/4/2020).
Tedros mengklaim WHO, Bank Dunia dan IMF telah satu suara terkait seruan penghapusan utang negara-negara berkembang. Hal ini agar negara-negara miskin bisa menerapkan langkah-langkah yang maksimal dalam menanggulangi pandemi corona.
Update Corona di Indonesia 4 April 2020
Di Indonesia, jumlah kasus positif COVID-19 sudah mencapai 1.986 orang. Demikian seperti dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 per pukul 9.30 WIB, hari ini.
Kasus terkonfirmasi positif bertambah 196, sehingga menjadi 1.986. Sedangkan kasus sembuh bertambah 22, menjadi 134.
Sementara untuk kasus meningggal dunia bertambah 11 orang, yang jika ditotal menjadi 181 orang.
Penyebaran COVID-19 di Indonesia telah memasuki bulan kedua. Selama sebulan sejak 2 Maret-2 April 2020, ada 1.790 kasus dengan kasus sembuh 112 dan kasus meninggal 170.
Kasus Corona terus meningkat per harinya ada penambahan lebih kurang 100 kasus. Kasus Corona tersebar pada 32 provinsi di Indonesia. Dua provinsi yang belum ada temuan kasus di Gorontalo dan Nusa Tenggara Timur.
Editor: Agung DH