tirto.id - Virus corona COVID-19 telah menginfeksi lebih dari 7,5 juta orang di dunia. Menurut data Worldometers pada Jumat (12/6/2020) pukul 12.20 WIB, jumlah kasus COVID-19 di dunia mencapai 7.597.426 orang. Dari jumlah tersebut, 423.846 orang meninggal dunia akibat virus dan 3.841.943 dinyatakan sembuh.
Negara dengan kasus corona terbanyak adalah Amerika Serikat (AS) dengan 2.089.701 kasus per hari ini. Sementara itu, Indonesia berada di posisi 32 dengan 35.295 kasus, menurut Worldometers.
India telah menjadi negara yang tertinggi keempat di dunia, melampaui Inggris, dengan menambahkan 10.956 kasus baru, lonjakan terbesar dalam satu hari di India.
Lockdown selama dua bulan di India membuat penularan tetap rendah tetapi dalam populasi besar 1,3 miliar, orang tetap rentan tertular. Kampanye melawan virus itu kemungkinan akan berlangsung berbulan-bulan, kata Balram Bhargava, direktur jenderal Dewan Riset Medis India, mengatakan pada AP News.
Lockdown India diberlakukan secara nasional pada akhir Maret tetapi mulai dikurangi. Sekarang lockdown hanya diberlakukan di daerah-daerah berisiko tinggi. Beban kasus yang melonjak terjadi setelah India mengizinkan pembukaan kembali toko, pusat perbelanjaan, pabrik dan tempat-tempat keagamaan.
Namun, kereta bawah tanah, sekolah, kampus, dan gedung bioskop tetap tutup di seluruh negeri.
Peningkatan kasus yang dilaporkan Jumat (12/6/2020) meningkatkan jumlah kasus nasional India menjadi 297.535 dengan 8.498 kematian, menurut Departemen Kesehatan. Jumlah korban meninggal meningkat 396 dalam 24 jam terakhir.
Jumlah kasus yang dikonfirmasi India berada di posisi ketiga setelah Amerika Serikat, Brasil, dan Rusia.
Mumbai, New Delhi, dan Chennai adalah kota-kota dengan pasien paling banyak di negara itu. Bhargava mengatakan penduduk kota memiliki peluang lebih besar untuk tertular virus.
Namun, infeksi di daerah pedesaan melonjak, setelah pekerja migran yang meninggalkan kota karena kehilangan pekerjaan kembali ke desa asal mereka.
Cina melaporkan transmisi lokal pertama di Beijing dalam beberapa minggu setelah ibu kota secara bertahap dibuka kembali. Komisi Kesehatan Nasional melaporkan enam kasus baru pada warga Cina yang kembali dari luar negeri.
Pihak berwenang setempat mengatakan pria Beijing itu pergi ke klinik dengan demam yang naik turun tetapi tidak ada gejala lainnya. Pihak berwenang telah mengisolasi anggota keluarganya dan menerapkan kembali langkah-langkah anti-virus di lingkungannya.
Penambahan kasus mengikuti pelonggaran pembatasan secara bertahap di Beijing, yang sekarang semuanya telah dibuka kembali, terlepas dari bioskop dan beberapa tempat hiburan lainnya.
Korea Selatan melaporkan 56 kasus baru COVID-19. Korsel melihat kebangkitan virus yang terkonsentrasi di wilayah ibukota. Angka yang dikeluarkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan pada hari Jumat meningkatkan total nasional menjadi 12.003 kasus dan 277 kematian.
Setidaknya 45 kasus baru dilaporkan dari daerah metropolitan Seoul, tempat sekitar setengah dari 51 juta orang Korea Selatan tinggal. Para pejabat kesehatan telah berjuang untuk melacak transmisi yang terkait dengan kegiatan hiburan dan rekreasi, pertemuan gereja dan pekerja berpenghasilan rendah.
Editor: Agung DH