tirto.id - Biaya masih jadi persoalan pelik dalam menempuh pendidikan tinggi di Indonesia. Baru-baru ini, viral di media sosial, seorang mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) yang mengeluhkan pembayaran UKT menggunakan biaya dari platform pinjaman online (pinjol) Danacita. Cicilan lewat Danacita sendiri bisa dibayar mulai 6 hingga 12 bulan, sekaligus membayar biaya platform dan biaya pengajuan.
Atas skema itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berkomentar, perguruan tinggi negeri seharusnya menyediakan pendidikan tinggi yang berkualitas dan inklusif.
"Tidak boleh ada anak yang tidak dapat melanjutkan kuliah hanya karena alasan ekonomi," kata Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, dalam keterangan yang diterima Tirto, Senin (29/1/2024).
Apabila menilik situs Danacita, berbagai kampus lain juga diketahui bekerja sama dengan platform pinjol itu, termasuk Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Universitas Negeri Semarang (UNNES), Monash University Indonesia, Universitas Negeri Surabaya (UNESA), dan Universitas Sebelas Maret (UNS).
Pertanyaannya, berapa sebenarnya besaran biaya perkuliahan di setiap PTN di Indonesia?
Besaran UKT untuk Rumpun Saintek
Menurut informasi resmi, besaran UKT ITB dipatok paling rendah Rp0 dan paling tinggi Rp12,5 juta untuk fakultas selain Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM). Deretan fakultas non-SBM itu termasuk di antaranya Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) dan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD).
Sebagai universitas terbaik nomor 3 di Tanah Air menurut QS World University Ranking 2024, besaran maksimal UKT ITB untuk program sarjana bidang sains dan teknologi (saintek) itu sebenarnya terhitung paling rendah dibanding PTN lainnya yang masuk ke empat peringkat tertinggi di Indonesia menurut daftar tersebut.
Besaran UKT di Universitas Airlangga (UNAIR) tampak paling tinggi, hingga mencapai titik UKT maksimal Rp25 juta. Namun demikian, nominal tersebut memang untuk program studi kedokteran. Selain jurusan kesehatan, program saintek lain yang mencatat UKT terbesar di UNAIR yakni jurusan Teknik Biomedis, Teknik Lingkungan, Teknik Industri, dan Teknik Elektro.
Adapun program studi rumpun Saintek dan Kesehatan di UGM paling tinggi juga diduduki oleh jurusan-jurusan kesehatan, seperti Kedokteran, Kedokteran Hewan, dan Kedokteran Gigi. UGM sendiri membagi UKT menjadi lima golongan, yakni UKT pendidikan unggul bersubsidi 100 persen, 75 persen, 50 persen, 25 persen, dan tanpa subsidi.
Dengan subsidi penuh, mahasiswa tak perlu mengeluarkan biaya kuliah. Di samping jurusan kesehatan, beberapa jurusan seperti teknik kimia, teknik mesin, higiene gigi, juga menempati UKT tertinggi di UGM, di mana golongan atasnya mencapai Rp13,5 juta.
Berbeda dengan UI, UGM, ITB, dan UNAIR, biaya kuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB) tak menyediakan UKT Rp0. Golongan UKT I, atau paling rendah, untuk program studi saintek dan kesehatan di IPB, tercatat sebesar Rp2,4 juta.
Nominal itu berlaku untuk semua mahasiswa sarjana yang masuk lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), dan jalur mandiri. Biaya kuliah untuk Fakultas Kedokteran IPB tak dibedakan berdasarkan kategori kemampuan mahasiswa, melainkan dipukul rata sebesar Rp20 juta.
Besaran UKT untuk Rumpun Soshum
Meski UKT ITB mencatat batas atas paling rendah untuk rumpun saintek, nominal UKT maksimal ITB untuk Sekolah Bisnis dan Manajemen tampak paling mahal di antara program-program soshum lainnya di 4 PTN terbaik di Indonesia. Golongan 5 UKT ITB untuk fakultas itu mencapai Rp20 juta.
Menyusul ITB ada Universitas Indonesia (UI), yang mengungkap batas maksimal UKT untuk program studi rumpun soshum sebesar Rp17,5 juta. Sederet fakultas yang masuk kategori itu antara lain Hukum, Ekonomi dan Bisnis, Ilmu Pengetahuan Budaya, Psikologi, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dan Ilmu Administrasi.
Sementara itu, biaya perkuliahan untuk jurusan soshum di IPB, UGM, dan UNAIR maksimal hanya menghabiskan Rp10 juta – Rp12 juta per semester. Di IPB misalnya, besaran UKT soshum paling tinggi yakni Sekolah Bisnis, di mana golongan V (maksimal) mencapai Rp12 juta dan golongan paling rendah (I) yakni Rp2,4 juta.
Agak lain dengan IPB, besaran UKT untuk rumpun soshum di UGM paling besar diduduki Fakultas Psikologi. Smenetara itu, berbagai jurusan soshum di UNAIR yang memiliki UKT paling mahal, di antaranya Ilmu Hukum, Manajemen, Akuntansi, Ekonomi Pembangunan, Ekonomi Islam, Ilmu Komunikasi, Administrasi Publik, Ilmu Hubungan Internasional, Psikologi, serta Bahasa dan Sastra Inggris.
Secara keseluruhan, golongan UKT di UNAIR paling rendah (golongan I) Rp0 dan golongan paling tinggi (golongan IV) Rp10 juta.
==
Editor: Farida Susanty