Menuju konten utama

Ujian Nasional yang Dimulai 2 April Diikuti 1.485.302 Siswa SMK

Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.459.062 siswa melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan sisanya melaksanakan Ujian Nasional Kertas Pensil.

Ujian Nasional yang Dimulai 2 April Diikuti 1.485.302 Siswa SMK
Sejumlah murid SMK Harapan Kita mengikuti simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Serang, Banten, Kamis (1/2/2018). ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

tirto.id - Ujian nasional (UN) untuk siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) diselenggarakan mulai hari ini, 2 April hingga 5 April 2018. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mencatat sebanyak 1.485.302 siswa dari 13.054 SMK mengikuti UN ini.

"Dari jumlah tersebut, sebanyak 12.495 SMK atau 1.459.062 siswa melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Sisanya melaksanakan Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP)," ujar Direktur Pembinaan SMK Kemdikbud, Bakhrun, di Jakarta, Senin (2/4/2018).

Sementara itu, UN untuk tingkat sekolah menengah atas (SMA) sederajat akan dilaksanakan pada 9 hingga 12 April dan sekolah menengah pertama (SMP) atau sederajat dimulai 23 hingga 26 April.

Adapun UN susulan untuk SMK dan SMA sederajat akan diselenggarakan pada 17 hingga 18 April dan untuk SMP sederajat pada 8 hingga 9 Mei.

Bakhrun menjelaskan proses sinkronisasi khususnya untuk pelaksanaan UNBK berlangsung lancar dan tidak ada kendala.

"Kami berharap pelaksanaan UN yang dimulai pada pagi hari ini juga berlangsung lancar," harap dia.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy sebelumnya meminta siswa untuk menjauhi kecurangan pada UN dan Ujian Siswa Berstandar Nasional (USBN).

"Kami berpesan untuk seluruh siswa yang mengikuti UN untuk mengobarkan semangat belajar, konsentrasi, jangan lupa berdoa dan menjunjung tinggi kejujuran serta menjauhi kecurangan," pesan Muhadjir di Jakarta, Minggu (1/4/2018).

Mendikbud menjelaskan prestasi memang penting tetapi jujur harus lebih diutamakan. Untuk itu dia berpesan pada siswa untuk percaya pada kemampuan sendiri.

Sementara itu untuk keperluan UNBK, pihak sekolah penyelenggara telah berkoordinasi pula dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) selaku penyedia pasokan listrik. Ini dilakukan agar pasokan listrik ke sekolah-sekolah terjamin saat berlangsungnya ujian berbasis komputer itu.

"Jangan sampai ketika ujian tengah berlangsung, listrik tiba-tiba mati. Tentu hal demikian bisa mengganggu kelancaran ujian," kata Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Ahmad Hadadi di Bekasi, Minggu (1/4/2018).

Selain jaminan pasokan listrik, sejumlah perangkat penyelenggara UNBK seperi operator, 'help desk', juga pelaksana lainnya sudah dipastikannya sudah siap.

Dikatakan Hadadi, meskipun kecenderungan kebocoran soal UNBK kecil, tapi pihaknya tetap berkoordinasi dengan kepolisian setempat untuk turut mengawal.

"Risiko kebocoran kecil karena soal yang diujikan sangat beragam. Tapi tetap saja pengamanan dengan melibatkan kepolisian tetap dilakukan," katanya.

Baca juga artikel terkait UJIAN NASIONAL 2018

tirto.id - Pendidikan
Sumber: antara
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari