Menuju konten utama

UGM Bantah Anies Baswedan Beri Sumbangan Miliaran Rupiah ke Kagama

Menjelang pemilihan Ketua Kagama, Rektor UGM Panut Mulyono membantah tuduhan Anies Baswedan memberi sumbangan miliaran rupiah ke komunitas alumni UGM Kagama.

UGM Bantah Anies Baswedan Beri Sumbangan Miliaran Rupiah ke Kagama
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) di Jakarta, Kamis (12/9/2019). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay.

tirto.id - Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Panut Mulyono membantah isu bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan sumbangan miliaran rupiah kepada ratusan komunitas alumni guna memuluskan niatnya jadi Ketua Keluarga Alumni UGM (Kagama).

"Tidak benar [Anies Baswedan memberikan sumbangan miliaran rupiah kepada komunitas alumni UGM]," kata Panut saat dikonfirmasi wartawan Tirto, Jumat (4/10/2019).

Kabar yang beredar menyebut Anies Baswedan tengah mengincar kursi Ketua Kagama, hingga kemudian ia memberikan sumbangan kepada ratusan komunitas alumni untuk bisa menduduki kursi tersebut.

Namun, Panut membantah hal itu. Ia mengatakan belum mendapatkan informasi apakah Anies Baswedan akan mencalonkan diri sebagai Ketua Kagama.

Panut menyampaikan bahwa saat ini memang tengah dilakukan persiapan musyawarah nasional (Munas) untuk pemilihan Ketua Kagama. Dalam persiapan ini, kata dia, memang banyak narasi yang beredar.

Panut mengatakan telah mendapatkan laporan dari Sekretaris Jenderal Kagama Ari Dwipayana bahwa Munas yang akan dilaksanakan pada 14-17 November 2019 di Bali telah dipersiapkan dengan baik.

Persiapan seminar pra-Munas telah dilakukan di sejumlah kota di antaranya Semarang, Manado, Balikpapan, dan Medan. Pun dengan Kagama Bali, sebagai tuan rumah, kata dia, telah melakukan persiapan dengan baik.

Namun, di tengah persiapan itu, kata dia, akhir-akhir ini memang ada narasi yang bernada provokatif dengan modus menimbulkan ketegangan dan membenturkan antaranggota Kagama.

"Banyak info dalam narasi tersebut yang tidak akurat, hoaks, mengarah fitnah dan bernuansa adu domba. Karena itu, saya berharap seluruh anggota Kagama tetap tenang, jangan mau terprovokasi," kata Panut.

Berikut merupakan sebaran informasi yang beredar di media sosial yang menyebut-nyebut soal Anies Baswedan:

"_Dulurs Bulaksumur_,

_fyi_. Alumni UGM sedang “ada gégér kecil” sore tadi, Kamis 3 Oktober. Gosipnya, Anies Baswedan menggelontorkan dana untuk 600 komunitas alumni UGM. Jumlahnya belum bisa dipastikan. Mungkin bisa miliaran rupiah.

Siasat Anies ini diduga kuat untuk mengantarkan dirinya terpilih sebagai Ketua Alumni UGM atau KAGAMA. Ikatan alumni universitas tertua di Indonesia ini akan menggelar Munas pada 6 November depan di Bali. Salah satu agendanya jelas: memilih Ketua Umum. Dan Anies berambisi besar untuk terpilih sebagai Ketum, menggeser posisi Ganjar Pranowo yang kembali mencalonkan diri sebagai Ketum periode kedua.

Kalau Anies terpilih jadi Ketum KAGAMA tentu akan menambah kekuatan kaki politiknya demi merambah kursi RI 1.

Meski masih berupa dugaan, Anies dan Ganjar berpotensi menjadi capres pada 2024 depan. Sementara ini Anies diduga memiliki peluang besar ketimbang Ganjar. Anies didukung oleh banyak kekuatan Islam radikal, sementara Ganjar basis massanya lebih ke kaum Nasionalis. Keduanya masih bisa di-create dan dikonstruksi menjadi capres yang kuat dalam 3-4 tahun ke depan.

Lha terus ada apa dengan komunitas alumni UGM?

Dalam Munas KAGAMA, suara yang akan dihitung untuk memilih Ketum *bukan* sistem "one man one vote", *tapi* "one community one vote". Nah, di titik inilah timnya Anies sudah bergerak cepat. Mereka tiba2 bikin sebanyak mungkin komunitas alumni dengan (antara lain) berbasis Grup WA (WAG). Dan pendaftaran grup atau komunitas ini ditutup pada petang ini Kamis, 3 Oktober menjelang _maghrib_.

Alumni pendukung Ganjar atau lawan politik Anies gedandapan. Kelabakan. Mereka langsung bikin komunitas sebanyak-banyaknya untuk membendung kemungkinan dominasi komunitas pro-Anies di Munas besok.

Jadi dari luar Alumni UGM, kita sekarang bisa melihat betapa Anies _---yang sangat mungkin sekali *didukung oleh kekuatan HTI*---_ sekarang ngebut bikin kekuatan di seluruh sel yang ada dalam masyarakat. Dan uang, politik uang, akan dieksploitasi sedemikian maksimal untuk menangkan Anies jadi Presiden RI di 2024.

Kita bisa menduga, kalau Anies menang, ormas seperti HTI niscaya akan dihidupkan secara resmi dan diberi ruang bermain yang luas. Perda-perda "syariah" yang tidak masuk akal karena mengekang kebebasan berekspresi masyarakat akan diperbanyak.

_Bahaya!_

Nah, masih mau Anies jadi presidén?"

Baca juga artikel terkait UGM atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Politik
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Maya Saputri