tirto.id - Presiden UEFA Aleksander Ceferin pada Minggu (2/12/2018) mengungkapkan pihaknya siap mengambil langkah tegas jika Manchester City terbukti melanggar Financial Fair Play (FFP). Ceferin mengungkap, badan independen bentukan UEFA masih dalam tahap investigasi kasus sang juara Liga Inggris.
"Kami sedang dalam posisi menilai situasi ini. Kami memiliki badan independen yang saat ini dalam proses pengerjaannya. Anda akan segera memiliki jawaban tentang yang akan terjadi dalam kasus ini," ungkap Ceferin saat menghadiri pertemuan Komite Eksekutif UEFA yang berlangsung di Dublin, Irlandia, dikutip Sky Sport, Selasa(4/12).
Tiga minggu lalu, UEFA sudah mengumumkan akan membuka kembali kasus yang melibatkan Manchester City. Dengan demikian ada potensi The Citizens terancam tidak bisa mengikuti kompetisi di Eropa seperti yang pernah dialami oleh klub asal Turki, Galatasaray, yangpada Maret 2016.
Sebelumnya, Manchester City pernah terbukti melanggar FFP pada tahun 2014. Ketika itu, The Citizens mendapatkan hukuman berupa pembatasan slot pemain di Liga Champions, yang seharusnya 25 pemain menjadi 21 pemain. Selain itu, City juga dikenai sanksi 49 juta poundsterling, meski kemudian angkanya mengecil jadi 16 juta poundsterling.
Media asal Jerman Der Spiegel lewat Football Leaks sebelumnya mengklaim, terdapat kesepakatan sponsorship antara Manchester City dengan Etihad Airlines senilai 68 juta poundsterling, sebagian besar dibayarkan langsung ke City oleh pemilik klub, Abu Dhabi United Group(ADUG).
Der Spiegel juga mengklaim, City mendapatkann penghasilan lebih dengan cara tidak biasa. ADUG menyetor kepada pihak ketiga untuk membayar City terkait hak citra untuk pemain mereka. Meskipun demikian, dokumen terkait klaim Der Spiegel tersebut belum dapat diverifikasi.
Editor: Beni Jo