tirto.id - Salah satu pencipta Drone Emprit, mesin analisis media sosial, Ismail Fahmi, menyebut bahwa buzzer maupun robot terus bekerja pada masa pencoblosan Pemilu 2019, Rabu (17/4). Namun, kerja media sosial antara kubu Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga bertolak belakang.
“(Buzzer dan bot terus bekerja karena) ada tagar yang harus diangkat,” urai Ismail pada Tirto.
Menurut Ismail, kubu pendukung 02 meramaikan media sosial dengan cara organik. Mereka memanfaatkan militansi pendukung Prabowo-Sandiaga untuk membuat tagar-tagar ciptaan mereka menjadi trending topic.
“Kalo dari 02, mereka gerakannya banyak retweet. Follower militan memakan tweet-tweet dari influencer atau buzzer,” kata Ismail.
Sebelum pencoblosan dimulai, buzzer maupun bot pendukung kubu 02, Prabowo-Sandi meramaikan dengan tagar #SubuhBerjamaah. Kini, di saat pencoblosan telah dimulai, mereka menggunakan tagar #TheVictoryOfPrabowo yang telah dikicaukan hampir 18 ribu tweet dan menjadi salah satu tagar terpopuler.
Di sisi lain, umpan-umpan tweet yang diciptakan kubu 01 atau Jokowi-Ma'ruf sedikit direspons. Akibatnya, tweet atau tagar yang dilancarkan 01 sering dianggap SPAM oleh sistem Twitter.
“Tweet mereka sering dianggap SPAM. Mereka mengirim menggunakan bot,” ucap Ismail.
Secara umum, buzzer dan bot pendukung kubu 01, Jokowi-Ma'ruf memilih menggunakan tagar-tagar lama, seperti #PilihOrangBaik maupun #PilihYangPastiIslam. Hingga saat ini, belum ada tagar yang terkait Jokowi-Ma'ruf menjadi trending topic.
Pemilihan Umum 2019 hari ini menentukan kedua kandidat di kursi presiden dan wakil presiden untuk lima tahun mendatang. Setidaknya ada 190.770.969 orang yang punya hak pilih dapat mencoblos di tempat pemungutan suara yang jumlahnya mencapai 810.329.
Selain itu, ada empat kursi yang diperebutkan dalam pemilu 2019: DPR, DPRD Provinsi, DPD, dan DPRD Kabupaten/Kota.
Editor: Fahri Salam