Menuju konten utama

Turki Resmi Dukung Indonesia Jadi Anggota DK PBB 2019-2020

Menlu menambahkan, sudah terkumpul sejumlah dukungan dari berbagai negara sehingga Indonesia optimistis mendapatkan tempat di DK PBB.

Turki Resmi Dukung Indonesia Jadi Anggota DK PBB 2019-2020
Menlu Retno LP Marsudi (kanan) didampingi Wamenlu AM Fachir (kiri) mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (15/6). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

tirto.id - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengungkapkan, Turki telah secara resmi memberikan dukungannya untuk Indonesia menjadi anggota Dewan Keamanan (DK) Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk periode 2019-2020.

"Turki sudah memberikan dukungan untuk DK kita ya. Sudah. Done. Untuk 2019-2020," kata Retno di Ankara, Kamis (6/7/2017).

Dengan demikian, ia menambahkan, sudah terkumpul sejumlah dukungan dari berbagai negara yang membuat Indonesia semakin optimistis untuk mendapatkan tempat di DK PBB.

"Saingan hanya Maladewa, kemungkinannya kita optimistis. Insyaallah kerja keras terus," katanya mengungkapkan.

Retno menegaskan potensi Indonesia untuk mendapatkan posisi tersebut dalam rentang yang membuatnya sangat optimistis.

"Saya optimis(tis) mempertimbangkan angka tapi saya enggak bisa (rinci) satu persatu kita hitung," tutur Retno sebagaimana dikutip Antara.

Ditekankan Retno, pihaknya akan terus bekerja keras agar kemudian bisa membuahkan hasil yang baik bagi bangsa Indonesia.

"Kerja keras ini kita harapkan akan membuahkan hasil yang baik. Dan permintaan dukungan ini kita bawakan terus dalam setiap pertemuan bilateral tidak saja pada tingkat Menlu tapi pada saat tingkat Presiden dan Menteri teknis pun permintaan dukungan ini terus disuarakan. Jadi kita all out," papar Retno.

Sebelumnya, Jumat (2/6/2017), Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 negara telah memilih Pantai Gading, Guinea Ekuatorial, Kuwait, Peru, dan Polandia sebagai anggota baru DK PBB untuk periode dua tahun, mulai 1 Januari 2018.

Sementara itu, Belanda terpilih untuk menjadi anggota Dewan Keamanan selama satu tahun setelah tahun lalu mencapai kesepakatan dengan Italia untuk berbagi masa keanggotaan dua tahun.

Adapun Pantai Gading mendapatkan 189 suara, Guinea Ekuatorial 185, Kuwait 188, Peru 186, Polandia 190 dan Belanda 184 suara.

Dewan Keamanan PBB terdiri dari total 15 negara, yaitu 10 anggota tidak tetap (setiap tahun dipilih lima negara) dan lima anggota tetap. Kelima negara anggota tetap Dewan – yang memiliki hak veto (menolak) adalah Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Cina dan Rusia.

Dewan Keamanan adalah satu-satunya badan PBB yang dapat membuat keputusan mengikat dan memiliki kekuasaan untuk menjatuhkan sanksi serta memerintahkan pengerahan kekuatan.

Untuk memastikan keterwakilan kawasan di Dewan Keamanan, lima dari 10 kursi keanggotaan tidak tetap dibagikan untuk negara-negara Asia dan Afrika, satu untuk Eropa Timur, dua untuk Amerika Latin dan Karibia serta dua untuk Eropa Barat dan negara-negara lainnya.

Baca juga artikel terkait DEWAN KEAMANAN PBB atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari