tirto.id - Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump kini fokus memusatkan energi untuk melawan Hillary, setelah melewati pekan yang buruk akibat bertengkar dengan sesama pemimpin partai Republik.
Trump menyerang orang tua veteran tentara muslim yang gugur sewaktu AS menduduki Irak pada 2004. Situasi ini membuat Hillary diuntungkan sehingga unggul dalam berbagai jajak pendapat terakhir dan di beberapa negara bagian.
Hillary melayangkan kritik pedas padanya dan berkata bahwa dia tidak layak menjadi presiden Amerika Serikat. Hal ini membuat Trump mau mendengarkan masukan dan nasihat para pejabat Partai Republik, demikian Reuters.
"Prestasi terbesarnya adalah lari dari masalah," kata Trump kepada pendukungnya mengenai Hillary Clinton seperti yang dikutip dari Kantor Berita Antara pada Minggu (7/8/2016).
Trump, mengakhiri pekan sulit dalam kampanyenya di negara bagian di mana dia memastikan menjadi calon terkuat dari partainya.
Kemenangan Trump pada pemilihan pendahuluan 10 Februari silam di New Hampshire membuatnya dia dalam posisi memenangkan pencalonan dari partainya, namun belakangan ini dia dilampaui Hillary dalam jajak pendapat sampai selisih 15 poin, berdasarkan jajak pendapat WBUR/MassINC yang memenangkan Hillary 47 persen atas 32 persen Trump.
Trump datang ke New Hampshire setelah melewati pekan yang buruk akibat bertengkar dengan sesama pemimpin partai Republik.
Penulis: Rima Suliastini
Editor: Rima Suliastini