Menuju konten utama

Trump Kembali Hadapi Dugaan Pelecehan Seksual

Dua wanita kembali mengakui bahwa dirinya pernah dilecehkan secara seksual oleh Donald Trump. Menghadapi tudingan pelecehan seksual itu, Trump menyatakan bahwa mereka hanya ingin mendapatkan ketenaran.

Trump Kembali Hadapi Dugaan Pelecehan Seksual
Calon presiden Amerika Serikat dari partai Republik Donald Trump berbicara dalam reli kampanye di Everett, Washington, Amerika Serikat, Selasa (30/8/2016). ANTARA FOTO/REUTERS/Carlo Allegri.

tirto.id - Donald Trump lagi-lagi diserang dengan sangkaan telah melakukan pelecehan seksual. Kali ini, dua perempuan tampil ke hadapan publik untuk menyatakan bahwa diri mereka telah dilecehkan secara seksual oleh calon presiden dari Partai Republik ini. Jelas, pengakuan ini kian menambah daftar perempuan yang menjadi korban pelecehan Trump.

BBC melaporkan, Sabtu (15/10/2016), seorang mantan kontestan Apprentice Summer Zervos mengakui bahwa Trump memaksa dirinya di sebuah hotel di Los Angeles. “Saat itu pula Trump mulai menyodorkan alat kelaminnya," demikian pengakuan Zervos.

Sementara itu, korban lain Kristin Anderson mengatakan kepada The Washington Post bahwa Trump meraik roknya dan meraba-rabanya saat di klub New York pada 1990-an. Anderson yang kini berusia 46, kemudian menambahkan bahwa saat itu dirinya bekerja sebagai pelayan dan peritiwa itu terjadi Trump saat mencoba menjadikannya model. “Saya [merasa] sangat kotor dan aneh,” ucapnya.

Ketika itu, Anderson melanjutkan, ia berbalik untuk mencari seorang pria yang tengah duduk di sofa beludru merah dan lelaki itu diyakini langsung sebagai maestro properti, Donald Trump. “Dia punya penampilan yang khas,” katanya kepada The Washington Post, "dengan rambut dan alis. Maksudku, tidak ada orang lain memiliki alis seperti itu."

Menanggapi itu, juru bicara Trump, Harapan Hicks, menjawab melalui sebuah pernyataan surel kepada The Washington Post. "Trump sangat membantah tuduhan palsu dari weseorang yang ingin mendapatkan beberapa publisitas gratis. Ini benar-benar konyol," tulis surel itu.

Sementara itu, Summer Zervos mengatakan bahwa ia diserang secara seksual oleh Trump setelah ia diundang untuk membahas kesempatan kerja. Zervos yang kini berumur 41, mengatakan kepada sebuah konferensi pers emosional di Los Angeles bahwa dia bertemu tahun 2007 di sebuah bungalow di Beverly Hills Hotel, tempat pengusaha itu menyapanya dengan mencium bibirnya.

“Trump meminta saya untuk duduk di sampingnya, di sofa di mana ia meraih bahu saya dan mulai mencium lagi dengan sangat agresif dan meletakkan tangannya di dadaku," aku Zervos. Sambil menahan air mata, ia melanjutkan, Trump berusaha untuk membawanya ke kamar tidur dan mulai menyodorkan alat kelaminnya. “Bahkan saat ia menangkis cumbuan itu,” ujarnya.

Selama reli di North Carolina, kandidat Partai Republik itu mengatakan beberapa tuduhan yang ditujukan padanya terkait dugaan pelecehan seksual itu "sakit" dan dibuat-buat. "Saya tidak tahu siapa orang-orang itu. Saya melihat di televisi, saya pikir itu hal yang menjijikkan dan itu didorong. Mereka tidak memiliki saksi, dan tak ada seorang pun di sekitar,” jelasnya

Trump menegaskan bahwa beberapa pihak yang melakukan itu untuk mendapatkan sedikit ketenaran. “Mereka mendapatkan beberapa ketenaran gratis. Ini benar-benar dibuat," ucapnya.

Baca juga artikel terkait DONALD TRUMP atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari