tirto.id - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mengizinkan truk atau angkutan barang melintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) saat musim mudik lebaran 2019, jika pembangunan jalan layang pada ruas jalur bebas hambatan itu tuntas.
Hingga kini, proses pengerjaan tol layang Japek masih terus dikebut. Tol layang itu ditargetkan akan beroperasi secara fungsional pada Mei mendatang untuk mendukung arus mudik dan balik lebaran.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kemenhub, Budi Setiyadi menilai izin bagi truk untuk melintas di jalan Tol Japek tidak akan mengganggu lalu lintas kendaraan pemudik. Sebab, arus kendaraan di jalur tersebut akan terbagi dua ketika tol layang sudah beroperasi, yaitu di bagian atas dan bawah.
"Sedang saya pikirkan, bisa saja kemarin, kalau misalkan tol elevated [layang] bisa dipakai, mungkin untuk pembatasan kendaraan barang yang sumbu 3 ke atas [truk] dari Jakarta ke Cikampek, bisa saja tidak saya berlakukan,” kata Budi di sela-sela sosialisasi Permenhub 118/2018 di Ballroom Hotel Marlyn Park, Jakarta, Selasa (26/2/2019).
“Tapi kalau misalkan itu belum terjadi [tol layang belum rampung], tetap saya berlakukan [pembatasan truk]," Budi melanjutkan.
Budi menambahkan Kemenhub juga berencana memperluas pembatasan angkutan barang di sejumlah daerah saat musim mudik lebaran 2019.
Perluasan larangan truk melintas di sejumlah kota dilakukan karena kepadatan lalu lintas diprediksi merata saat mudik lebaran. Oleh karena itu, kata Budi, antisipasi potensi kepadatan di sejumlah titik perlu dilakukan.
"Akan saya perluas menyangkut pembatasan kendaraan barang ini, karena ternyata saat arus mudik ini perilaku masyarakat secara masif merata di beberapa kota besar. Tidak hanya dari Jakarta sampai ke Jawa Tengah, ternyata di Medan dan Bali ada juga,” kata Budi.
“Jadi mungkin nanti akan coba kami perluas [pembatasan truk], juga menyangkut masalah beberapa kebijakan manajemen lalu lintas yang akan kami lakukan di beberapa kota-kota besar," tambah dia.
Dia mengatakan manajemen khusus juga akan diberlakukan untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat arus mudik dan balik Lebaran 2019 berlangsung.
"Pokoknya ada manajemen yang akan kami lakukan jadi tidak seperti biasanya, karena seperti di [area] puncak juga kan, mungkin di setiap saat butuh perlakuan manajemen khusus," ujar Budi.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Addi M Idhom