Menuju konten utama
Kemenkes:

Tren Corona RI Membaik, meski Kaltara & Sulteng Masih Diwaspadai

Tren kasus pandemi COVID-19 di Indonesia membaik, namun Provinsi Kaltara dan Sulteng masih perlu diwaspadai.

Tren Corona RI Membaik, meski Kaltara & Sulteng Masih Diwaspadai
Sejumlah prajurit TNI AU menurunkan bantuan alat kesehatan penanggulangan COVID-19 dari BNPB pusat di Lanud Anang Busra Tarakan, Kalimantan Utara, Sabtu (25/4/2020). ANTARA FOTO/Fachrurrozi/zk/pras.

tirto.id - Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan tren positif pandemi COVID-19 terus terjadi. Namun, provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) dan Sulawesi Tengah (Sulteng) masih perlu diwaspadai.

Provinsi Kaltara, kata Nadia, masih memiliki catatan angka kematian COVID-19 dan positivity rate yang tinggi. Begitu pula dengan Sulteng yang positivity rate masih terus bergerak hingga mencapai 7 persen.

"Secara nasional terjadi penurunan kasus mingguan dibandingkan minggu lalu sebanyak 26 persen dan penurunan angka kematian sebesar 37 persen. Namun, masih ada ada provinsi yang mencatatkan insiden dan angka kematian yang relatif tinggi yaitu Provinsi Kalimantan Utara," katanya saat konferensi pers daring, Rabu (29/9/2021).

Indikator lainnya yang menunjukkan bahwa COVID-19 di Indonesia menunjukkan tren yang membaik adalah adanya peningkatan testing, kata Nadia. Ia menyebut bahwa testing rate nasional terus meningkat menjadi 4,44 orang yang diperiksa per 1.000 penduduk per minggu. Angka itu jauh di atas standar WHO yakni 1 banding 1.000 yang dites per minggu.

Seluruh provinsi, kata Nadia, telah menyentuh standar minimal, tetapi ada beberapa provinsi yang mencatatkan testing rate cukup tinggi yakni Daerah Istimewa Yogyakarta, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur dan DKI Jakarta.

Sementara untuk positivity rate, Nadia juga bilang telah terjadi perbaikan secara nasional. Saat ini positivity rate nasional sudah mencapai 1,4 persen. Jauh dari angka 5 persen yang sudah ditentukan WHO kata Nadia.

Namun demikian masih ada provinsi yang memiliki positivity rate yang relatif tinggi. "Kita mencatat ada dua provinsi yang menjadi kewaspadaan kita yaitu provinsi Kalimantan Utara dan Sulawesi Tengah yang terus masih bergerak di angka 3 sampai 7 persen," ujarnya.

Sementara itu, parameter lainnya yakni bed occupancy rate (BOR) rumah sakit juga telah menurun. Kata Nadia, saat ini sudah tidak ada lagi provinsi yang mencatatkan BOR lebih dari 60 persen baik BOR total maupun BOR ICU.

Baca juga artikel terkait PANDEMI COVID-19 atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Maya Saputri