Menuju konten utama
Liga Inggris

Transfer Matt Doherty & Sejarah Rivalitas Tottenham vs Arsenal

Rivalitas Arsenal vs Tottenham Hotspur kian memanas selepas Matt Doherty, fans sejati The Gunners, hijrah ke Spurs.

Transfer Matt Doherty & Sejarah Rivalitas Tottenham vs Arsenal
Pemain Tottenham, Dele Alli (kiri) bereaksi setelah dilempar botol dari tribun pada pertandingan sepak bola perempat final Piala Liga Inggris kontra Arsenal di stadion Emirates di London, Rabu, 19 Desember 2018. AP Foto / Frank Augstein.

tirto.id - Matt Doherty baru saja menyelesaikan kepindahannya ke Tottenham Hotspur pada bursa transfer musim panas tahun ini. Transfer pemain berusia 28 tahun itu ke Spurs pun turut menciptakan aroma persaingan yang lebih kental di antara Spurs dengan Arsenal.

Doherty, seperti yang diketahui, merupakan fans sejati Arsenal. Periode awal 2010-an sang pemain kerap menyatakan kecintaan dan dukungannya pada The Gunners melalui media sosial Twitter miliknya. Kepindahannya ke Spurs yang notabene adalah rival terbesar Arsenal pun menjadi topik menarik.

Dalam prosesi peresmiannya menjadi pemain Spurs, sebuah video kocak diposting oleh akun Twitter The Lilywhites. Video yang diunggah sebenarnya cukup simpel tapi sangat mengena. Yakni aktivitas Doherty memakai seragam Spurs yang menghapus sejumlah twitnya mengenai Arsenal di masa lalu.

Pemain yang didatangkan dari Wolverhampton Wanderers itu lantas menunjuk logo Spurs di jersey. Seolah meyakinkan suporter Spurs bahwa ia akan memberikan 100 persen kemampuannya pada tim, tak peduli dengan masa lalunya sebagai seorang Gooners.

Untungnya video itu tak memantik reaksi negatif dari suporter Arsenal. Salah satunya barangkali adalah karena ekspresi konyol Doherty sesaat setelah menghapus twit tentang Arsenal. Harus diakui, pemilihan tema video perkenalan Doherty sangat sempurna untuk membangunkan lagi rivalitas antara Spurs dengan Arsenal.

Melesat Lewat Program Diet

Wolves hanya mengeluarkan dana sebesar 75.000 paun untuk mendatangkan Doherty dari Bohemians di usia muda. Juli 2010, Wolves melakoni laga uji coba kontra Bohemians. Doherty saat itu sama sekali belum main di tim utama Bohemians namun kemampuannya dijajal di pertandingan uji coba.

Tim pelatih Wolves nyatanya tertarik dengan permainan sang pemain muda. Jadilah pada saat itu Doherty langsung diboyong ke Stadion Molineux, kandang Wolves.

Tak mudah bagi Doherty untuk menembus ketatnya skuad Wolves yang saat itu bermain di Premier League. Ia sempat dipinjamkan ke Hibernian dan Bury pada 2011 hingga 2013. Sadar bahwa ia tak bisa seperti itu terus, Doherty mengubah gaya hidupnya. Terutama soal makanan dan program diet.

Doherty mulai meninggalkan makanan yang dimasak dari microwave. Minuman bersoda dan makanan yang manis ia tinggalkan. Sebagai gantinya, Doherty menjalani program diet pescatarian yang hanya mengkonsumsi makanan laut dengan sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

Kepedulian akan nutrisi dan makanan sehat tersebut membuat Doherty bisa menurunkan banyak berat badannya. Sebuah hal yang berpengaruh terhadap performanya ketika bermain untuk Wolves.

Sejak musim 2014-2015 di Divisi Championship, Doherty rutin menjadi andalan Wolves. Bahkan dalam dua musim terakhir, Doherty mencatatkan 15 gol dan 15 asis bagi Wolves. Sebuah angka yang sangat apik untuk seorang pemain yang berposisi sebagai bek kanan.

Rivalitas North London Derby

Laga Spurs vs Arsenal menjadi salah satu laga yang paling dinanti di setiap musimnya. Masuknya Doherty ke dalam skuad Spurs tentu akan menambah besar rivalitas kedua tim di kompetisi musim ini.

Sebelum Doherty, sudah pernah ada fans Arsenal yang lantas memilih karier sebagai pemain Spurs, yakni Darren Bent. Pada 2007 lalu, Bent yang merupakan pendukung Arsenal memilih menerima tawaran Spurs dibanding West Ham United. Kala itu kedua tim tersebut sama-sama mengincar Bent setelah ia terdegradasi ke Championship bersama Charlton Athletic.

Alasan Bent menerima pinangan Spurs saat itu adalah masa depan. Ia melihat Spurs punya kans untuk lebih berprestasi dibanding West Ham. Selain itu, Spurs punya barisan striker hebat yang dijadikan ajang uji kemampuan oleh Bent sendiri.

“Saya memilih bergabung ke Spurs karena saat itu saya pikir mereka berjalan di arah yang tepat. Disana saya juga bisa bersaing dengan para striker hebat seperti Dimitar Berbatov, Jermaine Defoe, dan Robbie Keane,” ucap Bent waktu itu seperti dikutip dari Talksport.

Dua musim bersama Spurs, Bent total mencatatkan 25 gol dalam 79 pertandingan. Jumlah yang sebenarnya menurun jika dibanding dengan dua musim sebelumnya bersama Charlton ketika Bent mencetak 37 gol dari 79 laga.

Kini, menarik untuk dinanti apakah suatu saat Doherty akan pindah ke Arsenal jika memang mendapatkan tawaran bergabung. Jika benar, ia akan meniru langkah sejumlah pemain yang pernah bermain bagi Spurs dan Arsenal seperti Sol Campbell, Emmanuel Adebayor, William Gallas, David Bentley, atau Rohan Ricketts.

Baca juga artikel terkait LIGA INGGRIS atau tulisan lainnya dari Wan Faizal

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Wan Faizal
Penulis: Wan Faizal
Editor: Ibnu Azis