tirto.id - Target pemerintah untuk menerapkan pembayaran tol nontunai di seluruh gerbang tol pada akhir Oktober 2017 telah menunjukkan capaian positif. Di 13 ruang tol wilayah Jabodetabek, misalnya, rata-rata sudah mencapai di atas 80 persen.
Direktur Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta, Doni P Joewono mengatakan, perkembangan tersebut sangat pesat jika dibandingkan dengan posisi pada Juni 2017, di mana penetrasinya baru mencapai 28 persen.
“Penetrasi uang elektronik di 13 gerbang mencapai 80,75 persen. Rinciannya 100 persen nontunai 1 ruas tol, lebih dari 80 persen di 8 ruas tol, dan 60 sampai 80 persen di 4 ruas tol di seluruh Jabodetabek,” kata Doni saat konferensi pers, di Hotel Pullman, Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (10/10/2017).
Baca juga:Transaksi E-Tol Masih Sebesar 28 Persen
Untuk mendorong penetrasi tersebut, kata Doni, BI terus melakukan edukasi, sosialisasi dan penjualan uang elektronik dengan berbagai program, antara lain: Penjualan tersebut dilakukan Bank Indonesia dengan membentuk mobile direct education team, sosialisasi dan edukasi serta kerja sama perbankan-Gojek.
“Mobile direct education team dilakukan oleh tiga tim yang masing-masing beranggotakan 3 orang SPG. Mereka melakukan edukasi ke 57 titik strategis selama 5 hari dengan target sekitar 1.800 orang,” kata Doni.
Program-program tersebut dilakukan lantaran BI mencermati bahwa ketersediaan uang elektronik di berbagai tempat perlu diupayakan untuk mempermudah akses bagi masyarakat dalam mendapatkan uang elektronik tersebut.
Doni beralasan, sebab dibutuhkan sekitar 1,5 juta uang elektronik untuk memenuhi kebutuhan transaksi nontunai 100 persen di seluruh gerbang tol pada 30 Oktober mendatang.
Baca juga: Jadwal Penerapan Pembayaran Tol Non Tunai Jakarta-Cikampek
Saat melakukan edukasi di car free day 1 Oktober lalu, misalnya, Doni menyampaikan bahwa BI berhasil menjual 687 kartu elektronik serta melayani isi ulang (top up) mencapai 165 kali.
“Nilai top up sampai Rp25,6 juta waktu kami kemarin jual di car free day, ternyata antusiasme besar sekali. Kami enggak nyangka orang CFD bawa uang banyak juga ya," ujarnya.
Bank Indonesia juga mendukung upaya-upaya yang ditempuh oleh perbankan selama ini, seperti memperluas merchant-merchant penjualan uang elektronik, serta pengisian ulang kepada masyarakat.
Kerja sama perbankan juga dapat diperluas dengan perusahaan lainnya untuk menambah kemudahan bagi masyarakat dalam penggunaan kartu elektronik. “Tentunya dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian,” kata Doni.
Doni mengatakan, Bank Indonesia akan terus mendukung perluasan akses bagi masyarakat dalam mendapatkan uang elektronik, serta terus memantau perkembangan dari implementasi transaksi tol nontunai agar dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai yang ditargetkan.
Baca juga:Pembayaran Tol Non-Tunai dan Masalah Kultur Konsumen
Penulis: Hendra Friana
Editor: Abdul Aziz