Menuju konten utama

Tragedi Penusukan di Finlandia Diyakini sebagai Aksi Teror

Terkait insiden penusukan ini, petugas menangkap lima orang - empat di antaranya adalah warga Maroko - di sebuah apartemen di Turku, Finlandia.

Tragedi Penusukan di Finlandia Diyakini sebagai Aksi Teror
Lilin dinyalakan di alun-alun utama Turku, Finlandia untuk mengingat korban penikaman, Jumat (18/8/2017). EPA/Markku Ojala

tirto.id - Seorang pria Maroko berusia 18 tahun yang dicurigai melakukan penikaman mematikan Jumat (18/8/2017) waktu setempat di, Finlandia dilaporkan telah menargetkan perempuan sebagai korbannya, demikian polisi mengungkapkan.

Pihak kepolisian meyakini, kasus penikaman di Turku, Finlandia yang menewaskan dua orang dan membuat delapan lainnya terluka itu merupakan tindakan terorisme.

Dua orang yang tewas adalah orang Finlandia, sementara seorang pria Inggris, dua orang Swedia dan satu orang Italia termasuk di antara mereka yang terluka.

Empat dari korban luka masih dirawat di rumah sakit. Tiga di antaranya berada di tempat perawatan intensif, sementara sisanya diperkirakan dipulangkan pada Sabtu (19/8/2017) waktu setempat.

Warga berkebangsaan Inggris diyakini menderita luka ringan. Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri dan Persemakmuran Inggris mengatakan: "Staf kami telah menawarkan dukungan kepada orang Inggris menyusul sebuah insiden di Finlandia."

Dikutip dari The Guardian, pihak kepolisian menyatakan tersangka berada di Finlandia sejak 2016 dan telah menjalani proses suaka sebagian.

Terkait insiden ini, petugas menangkap lima orang - empat di antaranya adalah warga Maroko - di sebuah apartemen di Turku pada Jumat malam sebagai bagian dari penyelidikan mereka.

"Ada serangan dan kami sekarang memiliki enam tersangka dalam tahanan, tersangka utama dan lima lainnya," kata Detektif Markus Laine dari biro investigasi nasional.

"Kami sedang menyelidiki peran kelima orang ini tapi kami belum yakin apakah ada kaitannya dengan [serangan] ... Kami akan menginterogasi mereka, setelah itu kami bisa memberi tahu lebih banyak. Tapi mereka pernah kontak dengan tersangka utama, " katanya menjelaskan.

Sementara itu, surat perintah internasional telah dikeluarkan untuk tersangka lain.

Tersangka penusukan berusia 18 tahun itu ditangkap setelah ditembak di paha menyusul serangan di lapangan pasar. Dia tetap dalam perawatan intensif.

Laura Laine, yang duduk di salah satu kafe saat serangan tersebut, mengatakan: "Hal pertama yang kami dengar adalah seorang wanita muda berteriak seperti orang gila. Kupikir, ini hanya anak-anak bersenang-senang ... tapi kemudian orang mulai bergerak dan aku melihat seorang pria dengan pisau di tangannya, menusuk seorang wanita.

"Lalu seseorang berlari ke arah kami berteriak 'dia punya pisau', dan semua orang dari teras berlari masuk. Selanjutnya, seorang wanita datang ke kafe. Dia menangis histeris, berlutut, mengatakan 'leher seseorang telah disayat'."

Setelah serangan pukul 4 sore, alun-alun kota Turku ditutup meskipun daerah tersebut dibuka kembali beberapa jam kemudian. Kota ini merupakan bekas ibukota Finlandia dan tetap menjadi pusat bisnis dan budaya.

Finlandia meningkatkan keadaan darurat di seluruh negeri setelah insiden penusukan ini, sekaligus meningkatkan keamanan di bandara dan stasiun kereta api, dan menempatkan lebih banyak petugas di jalanan.

Pada bulan Juni, badan intelijen dan keamanan Finlandia Supo menaikkan tingkat ancaman teror negara dari "rendah" menjadi "meningkat", karena meningkatnya risiko serangan yang dilakukan oleh ISIS.

Sementara itu, pada Sabtu pagi waktu setempat, seorang pria yang menikam delapan orang dalam insiden penikaman serupadi kota Surgut Sieria ditembak mati oleh polisi Rusia. Petugas mengatakan orang tersebut menyerang orang yang lewat di jalan. Dua korbannya berada dalam kondisi serius di rumah sakit.

Baca juga artikel terkait AKSI TEROR atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Hukum
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari