Menuju konten utama

Tradisi Perayaan Natal di Timur Tengah, dari Mesir hingga Suriah

Sejumlah negara di Timur Tengah turut merayakan Natal 2018 dengan berbagai tradisi.

Tradisi Perayaan Natal di Timur Tengah, dari Mesir hingga Suriah
Ilustrasi Perayaan Natal. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Lebih dari 2 miliar orang di seluruh dunia merayakan Natal setiap tahunnya. Setiap negara, dan masyarakatnya memiliki budaya, tradisi dan kebiasaan yang unik dan berbeda untuk merayakan Natal.

Di Barat misalnya, Natal umumnya dirayakan dengan pohon Natal yang dihias dengan indah, Sinterklas, eggnog, kue, dan pesta Natal yang mewah dengan keluarga dan teman.

Lalu bagaimanakah tradisi Natal di negara-negara Timur Tengah? Di Timur Tengah, yang merupakan rumah untuk 10 hingga 13 juta umat kristen memilki tradisi perayaan Natal yang diwariskan dari generasi ke generasi, seperti dilansir dari Time, Selasa (18/12/2018).

Berikut tradisi Natal di enam negara di Timur Tengah dikutip dari Elan The Mag, Selasa (18/12/2018), sebagai berikut:

1. Mesir

Sesuai dengan tradisi Ortodoks, Gereja Koptik di Mesir merayakan Natal pada tanggal 7 Januari. Selama Advent, waktu menunggu dan persiapan untuk kelahiran Kristus, Koptik Mesir puasa dari daging, unggas dan produk susu selama 40 hari.

Hari Natal biasanya dirayakan dengan mengunjungi kerabat, tetangga dan teman-teman dan biasanya memberikan tuan rumah kahk, kue tradisional yang biasanya dimakan dengan sup yang disebut shorba.

Pada Malam Natal semua orang pergi ke gereja mengenakan pakaian terbaik atau baju baru. Perayaan Natal di gereja berakhir pada tengah malam dengan dering lonceng gereja, setelah itu, orang-orang pulang untuk makan makanan Natal khusus yang dikenal sebagai fata, yang terdiri dari roti, nasi, bawang putih, dan daging rebus.

2. Yordania

Meskipun tradisi makanan Natal sangat bervariasi di seluruh dunia, ada beberapa makanan pokok yang dibuat hampir di setiap pesta Natal. Kue Natal adalah salah satunya.

Di Yordania, pembuatan kue Natal dimulai pada minggu pertama bulan Desember dan dibuat dengan merendam buah-buahan kering di cognac, brandy dan rum. Kue tersebut kemudian dipanggang menggunakan telur, tepung dan baking powder dan disajikan selama makan malam Natal.

Pada hari Natal, keluarga di Yordania biasanya mengunjungi para tetua dalam keluarga, diikuti oleh sanak keluarga dan teman-teman.

3. Lebanon

Di Lebanon, orang sering menanam biji buncis, biji-bijian gandum, lentil dan kacang atau kapas sekitar dua minggu sebelum Natal dan terus menyiraminya setiap hari sampai hari Natal.

Tunasnya kemudian ditempatkan di bawah pohon Natal, di sekitar palungan atau di berbagai sudut rumah untuk menandakan kelahiran Yesus Kristus.

Memberikan hadiah poinsettia ketika mengunjungi rumah teman atau keluarga adalah kebiasaan umum selama Natal di wilayah itu.

Di pagi hari, saat Natal orang-orang akan bangun pagi dan bertemu dengan teman-teman dan kerabat sambil minum kopi dan almond manis.

Di tempat hidangan kalkun dan cranberry, keluarga Lebanon menikmati kibbeh, hidangan daging domba, dan burghul dengan tabbouleh, salad peterseli yang populer.

Biasanya para sanak keluarga akan pergi ke rumah kakek-nenek atau putra sulung untuk makan siang Natal secara tradisional.

Orang-orang juga merayakan dengan dabkeh, tarian tradisional Lebanon di mana orang-orang bergandengan tangan membentuk lingkaran atau semi-lingkaran dan menari dengan nada perkusi sambil menyalakan api unggun. Perayaan ini akan terus dilakukan sampai tahun baru.

4. Irak

Meskipun Natal adalah hari libur resmi di Irak, perayaan biasanya sederhana, tenang dan cukup khidmat. Pada Malam Natal, anak-anak keluarga bergiliran membaca kisah Kelahiran Yesus dari Alkitab berbahasa Arab sementara seluruh anggota keluarga menyalakan lilin sambil mendengar cerita itu.

Setelah cerita dibaca, keluarga membuat api unggun dari ranting berduri untuk memprediksi masa depan mereka di tahun yang akan datang. Orang Kristen Irak percaya bahwa api yang menyala meramalkan masa depan rumah tangga di tahun yang akan datang.

Jika duri benar-benar berubah menjadi abu, itu adalah simbol keberuntungan. Setiap orang kemudian melompat di atas abu tiga kali dan membuat permohonan.

Tradisi Irak lainnya saat Natal yaitu emngikuti misa Natal di mana Uskup memberkati jemaat dengan meletakkan tangannya pada seorang anggota jemaat, yang kemudian menyentuh orang di sebelahnya. Proses ini berlanjut sampai setiap anggota di gereja telah menerima 'sentuhan perdamaian’ tersebut.

5. Bethlehem, Palestina

Dikenal sebagai tempat kelahiran Yesus Kristus, Bethlehem adalah tempat yang benar-benar istimewa dan luar biasa untuk tradisi perayaan Natal.

Berbagai faksi Kristen, termasuk Katolik, Protestan, hingga Gereja Ortodoks Yunani dan Armenia, melakukan perayaan dalam berbagai bahasa secara bersamaan di berbagai bagian Gereja St. Katarina Alexandria, menggemakan sentimen-sentimen damai, harmoni, dan persatuan Natal.

Perayaan di Bethlehem dimulai dengan doa dan nyanyian sembilan hari sebelum Hari Natal. Pada Malam Natal, Patriark Yerusalem membuat prosesi tradisional melalui Bethlehem dan umat beriman berkumpul di Manger Square dan Gereja Nativity pada tengah malam untuk merayakan kelahiran Yesus.

Pesta Natal Palestina biasanya dilangkapi dengan daging domba panggang atau kalkun, permen yang dibuat dengan nougat dan biji wijen, pancake semolina yang diisi dengan keju dan kacang-kacangan dan minuman panas yang dibuat dengan air mawar manis.

Selama hari Natal, penduduk dan wisatawan mengunjungi banyak situs yang dihormati di kota, termasuk Gereja Nativity dan Milk Grotto, di mana keluarga suci berlindung dalam perjalanan mereka ke Mesir.

6. Suriah

Dalam adat tradisional Suriah, anak-anak harus menunggu sedikit lebih lama untuk menerima hadiah Natal mereka.

Anak-anak akan menerima kado natal saat tahun baru. Hadiah itu akan di bawa oleh "tiga orang majus."

Tiga orang majus, merupakan tokoh penting dalam kisah tradisional perayaan Natal, dan merupakan sekelompok raja yang mengunjungi Yesus setelah kelahirannya, membawa hadiah emas, kemenyan dan mur.

Serupa dengan tempat-tempat lain di Timur Tengah, orang Kristen Suriah meramaikan Natal dengan nyanyian pujian bersama. Anggota termuda dalam keluarga akan membacakan cerita-cerita dan yang tua mendengarkan.

Pesta Natal adalah bagian penting dari tradisi Suriah di musim ini. Seluruh keluarga berkumpul untuk makan malam, denga lauk ayam, kacang, kue kering dan jeruk.

Baca juga artikel terkait NATAL 2018 atau tulisan lainnya

tirto.id - Sosial budaya
Editor: Yantina Debora