tirto.id - Tim Pemenangan Nasional (TPN) menyatakan bahwa Capres Ganjar Pranowo telah berdiskusi dengan Cawapres Mahfud MD sebagai kesiapan menghadapi debat kelima pada Minggu (2/2/2024). Debat nanti akan mengusung tema Kesejahteraan Sosial, Pembangunan SDM, dan Inklusi.
Juru Bicara TPN Choirul Anam memaparkan, rekam jejak kepemimpinan Ganjar di Jawa Tengah menjadi modal bagi dirinya, sekaligus pembuktian bahwa isu yang ada dalam debat nanti sudah dikuasainya. Dia membeberkan, Ganjar hanya tinggal memoles ke tingkat nasional saja.
"Banyak yang sudah dilajukan oleh pak Ganjar sewaktu beliau di Jateng. Gagasan dasarnya sudah di laksanakan di Jateng, tinggal mempertajam sebagai kebijakan nasional," kata Anam saat dikonfirmasi reporter Tirto, Jumat (2/2/2024).
Dibeberkan Anam, salah satu yang akan diulas oleh Ganjar dalam debat nanti mengenai bantuan sosial (bansos).
Di sisi lain, Deputi Kanal Media TPN, Karaniya Dharmasaputra, memaparkan pihaknya optimis capres yang diusungnya akan menjadi yang paling unggul. Sebab, kesiapan debat selalu dimatangkan dengan melibatkan para ahli.
"Persiapan dilakukan sebagaimana sebelumnya. Mas Ganjar banyak mendapat masukan dari berbagai pakar dan tokoh di bidang yang akan dibahas, yakni pendidikan, ketenagakerjaan, kesejahteraan, TI, dll," tutur Anam.
Ganjar sendiri mengaku bahwa dalam setiap kampanye yang dilakukannya ke daerah-daerah menjadi cara menyerap aspirasi masyarakat guna persiapan debat nanti. Bagi Ganjar, fakta kondisi masyarakat menjadi hal yang penting.
“Oh pasti-pasti. Ketika kita berdebat itu enggak bisa kita hanya bicara konsep tanpa melihat fakta yang ada di lapangan,” ujar Ganjar saat ditemui di Pasar 16 Ilir, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (2/2/2024).
Semua fakta kondisi masyarakat didapat Ganjar dengan cara belusukan ke pasar. Selain itu, dia juga kerap menemui para pengusaha, peternak, hingga petani.
Di situlah dia mendapatkan beragam masukan mengenai harga bahan yang mahal dan tidak stabil. Atas hal itu, Ganjar tidak ingin adanya kesulitan yang dialami oleh pedagang, peternak, petani hingga masyarakat.
“Kita bicara tinggi-tinggi banget, wah harganya tinggi kita turunkan, problem-nya ketemu kok,” tutur Ganjar.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Dwi Ayuningtyas