Menuju konten utama

Tol Layang Jakarta-Cikampek II Belum Bisa Dipakai Mudik Lebaran

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan, jika jalan tol layang Jakarta-Cikampek II difungsikan untuk mudik, maka risikonya terlalu tinggi.

Tol Layang Jakarta-Cikampek II Belum Bisa Dipakai Mudik Lebaran
Sejumlah kendaraan melintas di samping pembangunan proyek jalan tol layang Jakarta-Cikampek II (Elevated Toll) di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (15/3/2019). ANTARA FOTO/Yogi Rachman/wsj.

tirto.id - Jalan Tol Elevated Jakarta-Cikampek (Japek) II tidak bisa digunakan saat mudik Lebaran tahun ini.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan, risikonya terlalu tinggi jika jalan tol layang difungsikan untuk mudik, sehingga jalan tol layang Japek II belum aman untuk dipakai jalur mudik di tahun ini.

"Nggak, dipastikan belum bisa," jelas dia saat ditemui di Acara Peringatan Hari Air di Kementerian PUPR, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (22/3/2019).

Basuki mengatakan, tidak terlalu ngotot soal progres pembangunan jalan tol layang. Ia mempertimbangkan keselamatan pengguna jalan, apalagi pada saat mudik Lebaran biasanya sudah masuk musim hujan.

"Saya tidak terlalu ngotot, karena saya lihat risikonya terlalu tinggi kalau untuk di [gunakan mudik] apalagi hujan. Kan kalau hujan lewat kan ngeri. Jadi mending kita safety first," ujar dia.

Lebih lanjut soal pembangunan jalan tol layang, kata Basuki, pihak pembangun akan melakukan finishing dari proyek pembangunan Tol Jakarta Layang II. Sehingga target penyelesaian akan bisa dikejar di Juni 2019.

"Mendingan yang nanti pada saat Lebaran itu dibersihkan di yang bagian bawah. Kembalikan jalurnya dulu, jadi tidak mengejar fungsional. itu sangat kecil dan pasti tidak bisa. Targetnya [selesai) Juni atau Juli, dari pada terjadi yang tidak- tidak lebih baik safety first," jelasnya.

Sebagai informasi, yang membangun Jalan Tol Elevated II merupakan PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek (JJC), yang merupakan anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Proyek ini memiliki nilai Rp11 triliun.

PT JJC pada Januari 2018 lalu menerima pinjaman sindikasi. Pinjaman sindikasi ini akan digunakan untuk membiayai pembangunan proyek Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II [Elevated].

Bertindak sebagai Joint Mandated Lead Arrangers and Bookrunners [JMLAB] adalah PT Bank Mandiri [Persero] Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Negara Indonesia [Persero], Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia [Persero], Tbk, PT Bank CIMB Niaga, Tbk, dan PT Sarana Multi Infrastruktur [Persero]. Kredit sindikasi tersebut terdiri atas pembiayaan konvensional dan pembiayaan syariah.

Fasilitas pembiayaan konvensional diberikan oleh PT Bank Mandiri [Persero], Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Negara Indonesia [Persero], Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia [Persero], Tbk, PT Bank CIMB Niaga, Tbk, PT Sarana Multi Infrastruktur [Persero], PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk, PT Bank DKI, dan PT Indonesia Infrastructure Finance.

Sedangkan fasilitas pembiayaan syariah diberikan oleh PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BNI Syariah, PT Bank BRI Syariah, Tbk, PT Bank BCA Syariah, PT Bank CIMB Niaga, Tbk – Unit Usaha Syariah, PT Sarana Multi Infrastruktur [Persero] – Unit Usaha Syariah, dan PT Bank Maybank Indonesia, Tbk – Unit Usaha Syariah. Penandatanganan perjanjian fasilitas kredit sindikasi berjangka waktu 15 tahun.

PT JJC merupakan perusahaan konsorsium antara PT Jasa Marga [Persero] Tbk. dan PT Ranggi Sugiron Perkasa [RSP]. Jasa Marga memiliki kepemilikan saham mayoritas sebesar 80 persen.

Proyek Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek sendiri memiliki panjang 36,40 Km, membentang dari Ruas Cikunir hingga Karawang Barat [Sta 9+500 s.d. Sta 47+500] Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek diproyesikan untuk beroperasi penuh pada Juli tahun 2019.

Nantinya, jalan tol ini berfungsi untuk mengurangi kepadatan panjang yang berada di sepanjang Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek merupakan jalur alternatif bagi pengguna jalan tol yang akan menuju ke Cikampek maupun Bandung.

Jalan tol ini juga dapat menunjang distribusi arus barang dan jasa, baik yang menuju maupun keluar Jakarta dari Jawa Barat dan berlanjut dari atau ke Jawa Tengah hingga Jawa Timur.

Baca juga artikel terkait PROYEK INFRASTRUKTUR atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno