Menuju konten utama

Tokoh Muhammadiyah Yunahar Ilyas Jadi Rujukan Bahasa Arab Koleganya

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menjadikan mendiang tokoh Muhammadiyah Yunahar Ilyas sebagai rujukan ilmu bahasa Arab.

Tokoh Muhammadiyah Yunahar Ilyas Jadi Rujukan Bahasa Arab Koleganya
Sejumlah kerabat dan kenalan menyalatkan jenazah Yunahar Ilyas di Kantor PP Muhammadiyah Cik Ditiro Yogyakarta, Jumat (3/1/2019). (tirto.id/Irwan A. Syambudi)

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan almarhum Yunahar Ilyas merupakan sosok ahli tafsir yang pandai bahasa Arab. Bahkan Muhadjir mengaku kerap berkonsultasi kepada Yunahar soal bahasa Arab.

"Saya salah satu yang dekat dengan beliau. Banyak konsultasi dan bertanya. Bahkan kaitannya bahasa Arab," kata Muhadjir usai pemakaman Yunahar di Makam Karangkajen Yogyakarta, Jumat (3/1/2019).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang juga aktif di PP Muhammadiyah itu mengaku tak begitu pandai bahasa Arab. Dan sosok yang menjadi rujukkannya soal bahasa Arab adalah Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Tarjih dan Tajdid, Yunahar Ilyas.

"Saya tidak terlalu bagus Arab saya. Apabila ada kebahasaan Arab yang masih ragu beliau yang saya minta opini kedua yang saya temukan," ujarnya.

Muhadjir menilai Yunahar dalam hal kepakaran soal keislaman sangat luas. Menurutnya Wakil Ketua Umum MUI itu memiliki pengetahuan keislaman yang multidisiplin, sehingga kemudian banyak menjadikan Yunahar sebagai rujukan.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir menyebut koleganya itu sebagai sosok memiliki kata dan tindakan yang sejalan.

"Selain dikenal sebagai ulama alamarhum juga dikenal ulama yang keteladanannya dapat jadi rujukan untuk generasi muda sebagai sosok yang kata sejalan dengan tindakan," kata Haedar di persemayaman jenazah Yunhar di Kantor PP Muhammadiyah Jalan Cik Ditiro Yogyakarta, Jumat (3/1/2020).

Yunahar meninggal pada Kamis (2/1/2020) pukul 23.47 WIB di RSUP Sardjito Yogyakarta. Sejatinya Yunahar akan mendapatkan tindakan medis lanjutan yakni cangkok ginjal, namun ia terlebih dahulu dipanggil Allah.

Yunahar kemudian disemayamkan di Kantor PP Muhammadiyah Jalan Cik Ditiro Yogyakarta. Setelah itu jenazahnya disalatkan di Masjid Gede Kauman Yogyakarta, dan dikebumikan di Karangkajen Yogyakarta yang juga terdapat makam tokoh Muhammadiyah lainnya seperti KH Ahmad Dahlan.

Baca juga artikel terkait MUHAMMADIYAH atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Zakki Amali