tirto.id - Yunahar Ilyas, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah meninggal dunia pada Kamis malam, 2 Januari 2020. Busyro Muqoddas mantan Ketua KPK sekaligus kolega di PP Muhammadiyah mengenang Yunahar sebagai sosok yang istiqomah dan hati-hati.
"Beliau bisa memiliki kemampuan intuitif dan hati-hati dalam menerima sejenis tawaran-tawaran apa pun, juga sangat berhati-hati tidak serta merta menerima [tawaran jabatan]," kata Busyro saat di tempat persemayaman jenazah Yunahar, di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Jumat (3/1/2020).
Busyro yang juga merupakan Ketua PP Muhammadiyah bidang Hukum dan HAM mengkisahkan pernah sekali waktu Yunahar ditawari jabatan, namun ia tidak serta merta mau. Hal itu, kata dia, karena rasa tanggung jawab yang dimilikinya.
Selain itu, kata Busyro, Wakil Ketua Umum MUI itu dinilai memiliki sifat yang istiqomah. Menurut dia, Yunahar adalah sosok yang konsisten dalam menjaga keutamaannya.
"Bisa menjaga martabat atau marwahnya kemudian terefleksi dalam sikap individu maupun yang terkuat dengan keutamaannya," ujarnya.
Yunahar tutup usia pada Kamis (2/1/2019) pukul 23.47 di rumah sakit Sardjito Yogyakarta.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Agus Taufiqurrahman mengatakan, sosok Yunahar merupakan ulama besar yang sangat tinggi dedikasi terhadap dakwah Islam.
"Bahkan dalam kondisi kurang sehat pun beliau masih aktif berdakwah. Kajian dan karya-karya beliau selalu menginspirasi kami generasi di bawah beliau," kenang Agus Taufiqurrahman pada Jum'at (3/1/2019) sebagaimana dikutip muhammadiyah.or.id.
Jenazah Yunhar disemayamkan di Kantor PP Muhammadiyah Jalan Cik Ditiro Yogyakarta. Rencana jenazah akan dibawa ke Masjid Gedhe Kauman pukul 10.30 WIB. Kemudian Setelah salat Jumat langsung diberangkatkan dari Masjid Gedhe menuju Makam Karangkajen Yogyakarta.
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Abdul Aziz