tirto.id - Wakil Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin Meutya Hafid mengklaim bahwa pembahasan visi-misi pasangan calon (paslon) nomor urut 01 dengan perwakilan European Union (EU) hanya sebatas pemaparan.
Meutya menegaskan visi-misi dari paslon tetap sama dan tidak akan terpengaruh hasil pertemuan antara TKN dan pihak EU.
“Kita kan berdaulat. Visi-misi bagian dari pendaftaran capres ke KPU. Tidak boleh ada penambahan di tengah ataupun pengurangan. Kemarin hanya tukar pikiran menyampaikan visi-misi Pak Jokowi, kata Meutya kepada Tirto, Jumat (25/1/2019).
Menurut Meutya, tidak ada urgensi dari pertemuan tersebut. TKN hanya menerima permintaan dari EU untuk bertemu tanpa ada kesepakatan apapun.
Meutya juga mengaku pihaknya percaya jika EU akan tetap netral dalam memberikan dukungannya kepada salah satu paslon. Oleh sebab itu, TKN menegaskan tak akan mengambil keuntungan dari pertemuan kemarin.
“TKN tidak akan mempolitisir pertemuan-pertemuan dengan pihak negara lain maupun, semisal, Uni Eropa. Apalagi mengklaim dukungan-dukungan terhadap calon kami, Pak Jokowi, dari pertemuan-pertemuan tersebut. Silaturahmi biasa saja,” katanya.
Ketua TKN Erick Thohir yang juga hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan, pihak EU ingin tahu lebih banyak tentang kebijakan ekonomi Jokowi-Ma’ruf jika terpilih untuk periode lima tahun ke depan. Namun dia tidak menjelaskan apakah ada produk wacana kebijakan atau program baru setelah pertemuan.
“Pertemuannya sangat bagus. Mereka ingin tahu ekonomi kita ke depan seperti apa. Nawacita. Kan bukunya kami bagi juga,” kata Ketua TKN Erick Thohir, Kamis (24/1/2019) malam.
Pertemuan TKN dan EU berlangsung di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (24/1/2019). TKN melakukan pembahasan visi-misi dan program Nawacita dengan perwakilan EU.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno