tirto.id - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengatakan, tak akan memandang PPP sebelah mata.
Partai berlambang Kakbah tersebut baru saja tersandung masalah hukum, mantan ketum, Romahurmuziy jadi tersangka dalam kasus dugaan jual beli jabatan di Kementerian Agama.
Wakil Sekretaris TKN, Verry Surya Hendrawan mengatakan, PPP tidak akan diberlakukan berbeda dengan partai koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin lainnya.
Plt Ketua Umum PPP, Suharso Monoarfa, kata dia, akan tetap mendapat tugas setimpal dengan ketua umum partai lainnya.
"Iya tentu saja. Siapapun ketua umum partai itu sebagai dewan penasihat. Artinya dia akan menjadi bagian dari tim kampanye kami," kata Verry kepada Tirto, Jumat (22/3/2019).
Verry juga menganggap tak perlu ada perlakuan khusus kepada Suharso. Meskipun baru menempati jabatan tersebut selama kurang dari seminggu, Suharso yakin dia bisa segera membaur dengan agenda tim kampanye.
"Kita semua tahu beliau seorang politikus lah. Artinya tidak perlu terlalu banyak waktu. Beliau pasti bisa ngeblend dengan kita semua. Tidak perlu ada treatment khusus," kata dia.
Direktur Kampanye TKN, Benny Ramdhani menyatakan, selain para menteri dari partai pendukung Jokowi-Ma'ruf, ketua umum dan sekretaris jenderal partai pendukung juga mendapatkan penugasan.
Salah satu tugas yang diemban, kata dia, bisa jadi memberikan sambutan saat kampanye atau menemani Jokowi dan Ma'ruf Amin berkeliling Indonesia.
"Dapat penugasan lah semuanya [...] ketua umum ikut melekat ke kampanyenya presiden dan wakil presiden. [...] nanti kita bagi," kata Benny.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Zakki Amali