tirto.id - Hasil riset terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan dukungan terhadap Joko Widodo-Ma'ruf Amin dari kantong pemilih muslim mengalami penurunan meski masih unggul dibandingkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ahmad Rofiq mengatakan hal itu dipicu oleh penyebaran hoaks yang menyerang pasangan nomor urut 01 itu.
Dia mengakui hoaks bahwa Jokowi anti-Islam berpengaruh buruk terhadap elektabilitas capres petahana tersebut.
"Faktor yang paling mempengaruhi adalah hoaks-hoaks yang selalu menyebar kebencian kepada Pak Jokowi padahal beliau sangat concern terhadap kemajuan umat Islam," kata Rofiq kepada reporter Tirto pada Jumat (8/2/2019).
Meski begitu, Rofiq optimistis Jokowi-Ma'ruf bisa menangkis dampak buruk penyebaran hoaks yang menyerang mereka. Sebab, kata dia, Jokowi dan Ma'ruf terus mendekatkan diri dengan simpul-simpul pemilih muslim.
"Menurut saya pada saatnya masyarakat akan kembali tak meragukan keberpihakan Jokowi terhadap umat Islam," ujar dia.
Sekjen Partai Perindo ini juga membantah bila peran Ma'ruf minim dalam mengerek suara pemilih muslim. Rofiq meyakini keberadaan Ketua MUI non-aktif tersebut sebagai pasangan Jokowi akan mengerek suara dari pemilih muslim.
Rofiq menambahkan, di sisa waktu dua bulan sebelum pemilihan, Jokowi-Ma'ruf masih berpeluang besar meyakinkan kelompok pemilih muslim.
"Saya kira masyarakat rasional pasti akan berikan pilihan terbaik," ujar dia.
Hasil survei LSI Denny JA mencatat elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di kantong pemilih muslim fluktuatif sementara Prabowo-Sandi justru terus naik.
Pada Agustus 2018, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf mencapai 52,7 persen di kantong pemilih muslim. Namun, pada Januari 2019, tinggal 49,5 persen.
Sementara elektabilitas Prabowo-Sandi di kantong pemilih muslim mengalami kenaikan dari 27,9 persen pada Agustus 2018 menjadi 35,4 persen pada Januari 2019.
Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby menilai tren penurunan dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf di kantong pemilih muslim disebabkan oleh sentimen bahwa petahana itu tak ramah terhadap Islam.
"Kenapa Jokowi terjadi penurunan karena akibat dari kampanye framing isu hingga muncul ke publik Jokowi tak ramah terhadap Islam. Sentimen Islam dikaitkan dengan paslon 02," kata Adjie.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Addi M Idhom