Menuju konten utama

Tips Ramadan 2019: Waktu Olahraga yang Tepat Saat Puasa

“Waktu terbaik untuk berolahraga selama Ramadan adalah segera setelah atau beberapa jam sebelum berbuka puasa."

Tips Ramadan 2019: Waktu Olahraga yang Tepat Saat Puasa
Ilustrasi perempuan berkerudung lari pagi. FOTO/istockphoto

tirto.id - Waktu terbaik untuk olahraga selama puasa adalah ketika sore hari menjelang atau sesudah waktu buka puasa.

Hal ini disampaikan Dr. Khalid Almuti, staf dokter di Heart & Vascular Institute di Cleveland Clinic, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab mengungkapkan dalam laman The National.

“Waktu terbaik untuk berolahraga selama Ramadan adalah segera setelah atau beberapa jam sebelum berbuka puasa. Dengan demikian tubuh Anda bisa segera diisi nutrisi dan tenaga kembali secara cepat, atau Anda akan memiliki pasokan energi yang cukup untuk berolahraga secara layak,” kata Dr. Khalid Almuti.

Ia juga menjelaskan, orang yang sedang berpuasa memang perlu untuk membatasi aktivitas fisiknya agar energi di dalam tubuh bisa disimpan dan dimanfaatkan secara efektif.

Namun bukan berarti harus menghindari olahraga sama sekali, malah justru akan menumpukkan masalah kesehatan di tubuh seseorang.

Namun begitu, Dr. Khalid mengungkapkan semakin intens olahraga yang dilaksanakan, maka semakin besar potensi cedera yang akan didapat. Angkat beban dalam waktu panjang, misalnya, dapat menyebabkan pusing dan kelelahan ekstrem. Efek yang sama juga akan didapat oleh jenis olahraga lain.

“Ada cara aman untuk tetap berolahraga selama Ramadan dengan cara mengubah rutinitas normal sehari-hari. Menjaga tubuh tetap aktif itu penting untuk menjaga kesehatan. Olahraga mampu menurunkan risiko serangan jantung, stroke, dan diabetes. Juga terbukti mampu menjaga kemampuan kognitif dan meningkatkan mood positif,” jelasnya.

Kunci menjaga kebugaran selama Ramadan sebanyak 20-30 persen ada di olahraga, sementara sisanya 70-80 persen ada di makanan dan minuman yang dikonsumsi saat sahur dan buka.

"Saat sahur penuhi karbohidrat, protein, lemak sehat misalnya dari ikan, kacang-kacangan, dikombinasikan dengan mikronutrien dari sayur kemudian mineral. 40-50 persen harus terpenuhi saat sahur, supaya bisa menahan selama 12 jam," ujar spesialis gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr Marya W. Haryono.

Sementara itu buka puasa adalah saat di mana asupan glukosa tubuh perlu dikembalikan lagi. Marya juga menambahkan supaya saat buka puasa digunakan untuk memenuhi 10-20 persen kebutuhan energi dengan nutrisi lengkap.

Ia juga menganjurkan supaya tetap menyantap makanan manis seperti madu, kurma, dan yoghurt dengan proporsi secukupnya.

Kunci agar energi yang dijaring dari makanan bisa efektif adalah dengan fokus pada makanan dengan serat dan protein yang tinggi.

Bila makanan itu dikonsumsi selama sahur, kelebihan lainnya adalah bisa menghindarkan orang yang bersangkutan dari penyakit kembung selama seharian beraktivitas.

Baca juga artikel terkait RAMADAN 2019 atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Dipna Videlia Putsanra