tirto.id - Meletakkan tanaman hias di dalam ruangan ternyata dapat berfungsi sebagai antipolutan untuk memperbaiki kualitas udara.
Tidak heran, salah satu upaya Gubernur Jakarta Anies Baswedan untuk mengatasi polusi udara adalah menggalakkan penempatan tanaman lidah mertua yang diyakini dapat mengurangi polusi udara di Jakarta.
Manfaat lain dari tanaman hias jika diletakkan di dalam ruangan adalah dalam menyerap karbondioksida dan melepaskan oksigen, terutama pada malam hari.
Sebagaimana dikutip dari laman Lifestyle Home Garden, kadar oksigen yang lebih tinggi meningkatkan kualitas tidur bagi penghuni rumah.
Tanaman yang kerap dijadikan hiasan di dalam ruangan adalah tanaman kaktus, spider plant, dan lidah mertua.
Namun, penempatan ketiga tanaman hias tersebut di dalam ruangan memerlukan perawatan yang berbeda dari tanaman berada di luar ruangan.
Bagaimana cara merawat tanaman hias, khususnya kaktus, spider plant, dan lidah mertua di dalam ruangan? Berikut cara-cara yang dapat diterapkan.
1. Kaktus
Tumbuhan tentunya membutuhkan paparan sinar matahari untuk melakukan fotosintesis dan meletakkan kaktus di dalam ruangan menjadikannya jarang terkena sinar matahari sehingga harus dilakukan penyesuaian tertentu.
Untuk menyiasatinya, dapat meletakkan kaktus ini di dekat jendela minimal empat jam setiap harinya.
Untuk merawat kaktus yang diletakkan di dalam ruangan, sebaiknya juga tidak disiram terlalu sering.
Akar kaktus yang sederhana sistemnya, berjumlah sedikit, dan pendek menjadikannya tidak bisa menyerap banyak cairan. Karenanya, menyiram kaktus terlalu sering dan dengan air banyak membuatnya lebih cepat mati.
Bagaimana cara menyiram kaktus dengan baik? Jadwalkan dua hingga tiga minggu sekali dengan menggunakan penyiram tanaman yang di dalamnya dicampur air hangat. Penyiraman dapat dilakukan di pagi hari untuk hasil perawatan maksimal.
Untuk pemberian pupuk, tanaman kaktus cukup diberi air setahun sekali di musim hujan. Pupuk yang sebaiknya digunakan adalah pupuk kompos yang sesuai dengan tanaman kaktus.
Selama pemupukan, pastikan juga untuk tidak merusak fisiknya agar kaktus dapat berkembang dengan baik.
2. Spider Plant
Berbeda dengan tanaman kaktus yang sebaiknya dipaparkan sinar matahari setidaknya empat jam setiap harinya, tanaman spider plant tidak bisa terkena cahaya matahari secara langsung. Tanaman ini sensitif terhadap cahaya matahari dan suhu panas.
Suhu yang sesuai dengan spider plant adalah sekitar 18 hingga 23 derajat celcius. Di beberapa keadaan, ia hanya memerlukan 10 hingga 12 derajat celcius.
Selain itu, dilansir dari faunadanflora.com, perawatan tanaman spider plant harus memperhatikan kondisi daunnya. Jika muncul bintik-bintik hitam dan daunnya berwarna kuning, tandanya tanaman spider plant menyerap terlalu banyak air. Sementara jika ia kekurangan air, biasanya daunnya akan merunduk.
Demikian juga jika tanahnya terlalu kering dan udara terlalu panas, atau dipupuk dengan salah, daun tanaman spider plant dapat mengering.
Jika daunnya kering, ia mesti segera dipetik dan dibuang agar tidak menyebar ke daun-daun yang lain.
3. Lidah Mertua
Perawatan tanaman lidah mertua tergolong paling mudah dari kaktus dan spider plant. Ia sangat toleran dengan tingkat cahaya rendah, tetapi bisa juga hidup di bawah sinar matahari.
Healthline menyebutkan, tanaman lidah mertua yang diletakkan di dalam ruangan biasanya akan tetap kekurangan sinar matahari.
Sebagaimana tanaman lain yang butuh melakukan fotosintesis, letakkan tanaman lidah mertua setidaknya dua minggu sekali di luar ruangan.
Namun, jika bermaksud memaparkan tanamannya di luar ruangan, pastikan agar ia tidak terkena langsung sinar matahari.
Untuk perawatan maksimal, beri pupuk untuk meningkatkan nutrisinya. Nutrisi yang paling dibutuhkan adalah nitrogen untuk keseimbangan dan kalium untuk kekuatan batang dan daunnya.
Dapat juga mengkombinasikan pupuk alami dan buatan untuk memperoleh hasil maksimal dan tanaman lidah mertua tetap segar sebagai tanaman hias di dalam ruangan.
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dhita Koesno