tirto.id - Dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Universitas Indonesia Yoga Devaera memberikan tips untuk mengatasi anak yang susah makan.
Menurutnya, orang tua perlu membangun pola makan sehat di rumah, tidak menyerah untuk memberikan makanan bergizi meski kerap ditolak anak, serta membangun selera makan anak sejak masih dalam kandungan.
Anak yang susah makan dapat memicu beragam masalah kesehatan pada anak. Yoga menjelaskan bahwa anak yang kurang nafsu makan akan rentan terserang penyakit. Pasalnya, dengan kurangnya asupan makan maka anak juga akan mengalami kekurangan nutrisi dan membuat daya tahan tubuh rendah.
"(Saat sakit) pasti nafsu makan anak turun, tingkat nafsu makan anak turun. Anaknya makin kurus, makin gampang lagi kena penyakit. Jadi itu kayak siklus lingkaran setan, ya, karena memang anak yang punya masalah nutrisi, daya tahan tubuhnya menjadi rendah," kata Yoga.
Lebih lanjut, kata Yoga apabila kondisi ini dibiarkan berlarut-larut anak akan berpotensi mengalami stunting. Masalah kesehatan stunting atau gagal berkembang erat kaitannya dengan kurangnya asupan nutrisi. Ini mempengaruhi fungsi kognitif pada anak.
Yoga juga mengimbau orang tua berkonsultasi dengan dokter anak guna mendapatkan rekomendasi penanganan yang tepat untuk beragam permasalahan kesehatan anak.
Melansir Healthline, anak susah makan bisa disebabkan oleh sejumlah alasan, misalnya prefrensi pribadi (tidak suka dengan sejumlah makanan), kurangnya rasa lapar, keengganan untuk mencoba sesuatu yang baru, hingga penyakit umum pada anak seperti sakit tenggorokan atau sakit perut.
Tips Mengatasi Anak Susah Makan Menurut Dokter
Berikut adalah sejumlah tips untuk mengatasi anak susah makan menurut Lianto Kurniawan Nyoto, dokter spesialis anak Siloam Hospitals Surabaya dan Yoga Devaera, dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Universitas Indonesia.
1. Membangun pola makan
Yoga Devaera menjelaskan bahwa salah satu caranya adalah dengan membangun pola makan yang sehat dalam keluarga. Anak cenderung akan mengikuti orang tua sebagai panutan dalam aktivitas sehari-hari tak terkecuali makan.
"Sayangnya nggak bisa juga kalau kita mengharapkan anak makan sehat, tapi, keluarganya makannya nggak sehat, nggak mungkin. Jadi, harus ada role model (panutan) dalam keluarga," kata Yoga Devaera dikutip Antaranews.
2. Orang tua diharapkan tidak mudah menyerah
Kemudian, orang tua juga dianjurkan untuk tidak mudah menyerah dan menyimpulkan bahwa anak memang tidak menyukai suatu makanan hanya karena dia menolak beberapa kali untuk memakannya. Orang tua baru bisa menganggap anak tidak suka pada suatu makanan bila sudah melewati lima belas kali percobaan.
"Kapan boleh menyerahnya? Kalau sudah lima belas kali mencoba anaknya nggak mau juga, baru itu namanya nggak doyan. Tapi, baru (coba) dua kali, misalnya, setiap dikasih (daging) hati 'nggak mau, nih, Dok'. Nggak boleh menyerah, coba lagi nanti," jelas Yoga.
3. Membangun selera makan sejak dalam kandungan
Yoga juga menjelaskan bahwa orang tua sudah bisa membangun selera makan anak sejak anak masih dalam kandungan dan menyusui. Ibu dianjurkan untuk tidak memilih-milih makanan. Keberagaman jenis asupan makanan begizi pada ibu hamil dan menyusui juga berkaitan dengan kondisi anak.
"Sehingga sejak dalam kandungan ini, bayi sudah terbiasa dengan rasa makanan yang dimakan oleh ibunya. Ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa ternyata air ketuban itu ada rasanya, sesuai dengan yang dimakan ibu. Jadi, kalau ibunya terbiasa makan segala jenis makanan tentu pada saat (bayi) makan MPASI (makanan pendamping air susu ibu), dia sudah nggak asing," kata Yoga.
4. Fokus yang teralihkan
Lianto Kurniawan Nyoto menjelaskan bahwa fokus anak yang kerap teralihkan juga dapat menjadi penyebab anak susah makan. Biasanya anak yang sibuk dengan gadget, TV, dan main cenderung akan asyik dengan kegiatan mereka. Orang tua bisa menyiasatinya dengan membuat makanan yang dapat menarik perhatian anak untuk menyantap makanannya. Misalnya dengan membentuk makanan menjadi beragam jenis bentuk lucu.
Namun, anak yang susah makan secara umum adalah hal yang normal. Orang tua perlu sabar untuk menghadapinya. Apabila memang sudah ditahap yang cukup mengkhawatirkan, orang tua dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter.
"Anak sulit makan terkadang dirasa normal dengan batasan waktu tertentu. Orang tua dapat menyikapi dengan sabar, kontrol rutin ke dokter (karena tumbuh kembang anak adalah hal yang penting), serta catat rekam jejak perkembangan anak, terutama kaitannya dengan asupan makanan dan nutrisi anak," ujar Lianto dikutip Antaranews.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Nur Hidayah Perwitasari