tirto.id - Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan 1 Ramadan 1440 Hijriah jatuh pada 6 Mei 2019, berdasarkan hasil sidang isbat pada Minggu (5/5/2019). Memasuki Ramadan, maka umat Islam akan mulai ibadah puasa.
Tidak jarang anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan pun ingin berpuasa karena melihat orang tua atau orang dewasa yang sedang puasa.
Berpuasa memang tidak dianjurkan untuk anak-anak yang belum akil balig atau dalam masa pertumbuhan karena akan mengganggu kesehatan dan aktivitas hariannya. Namun, tidak ada salahnya untuk mempersiapkan anak-anak melakukan ritual ibadah ini.
Dilansir Khaleej Times, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengajari dan mempersiapkan anak-anak berpuasa.
Pertama, menanamkan pentingngya puasa pada anak, yaitu memberi pengajaran tentang puasa sesuai hukum Islam, dan apa yang akan diperoleh dengan menjalankan puasa. Pemahaman yang jelas terhadap arti puasa kepada anak akan memberikan pengertian yang benar kepada anak saat dewasa.
Kedua, memberikan pengertian etika berpuasa secara penuh, selain menahan haus dan lapar, juga menjaga perilaku baik, tolong menolong, dan menghindari perilaku serta perkataan buruk, dan menjalankan hukum Islam lainnya perlu ditanamkan. Selain itu, memberi pengertian mengenai itikat sahur dan berbuka juga tidak kalah penting.
Beberapa tips untuk mengajari anak berpuasa juga dirangkum oleh MuslimInc, sebagai berikut.
1. Mulai sejak dini
Orang tua atau orang dewasa berperan besar dalam mengajari puasa kepada anak. Memulai lebih awal, tidak harus dengan praktik, tapi mulai mengajarkan tentang puasa dan segala hukum-hukumnya sejak dini akan menstimulasi keingintahuan anak-anak.
2. Puasa berselang
Anak-anak tidak dianjurkan untuk berpuasa penuh dari subuh hingga magrib. Sebagai permulaan, ada baiknya meminta anak-anak untuk berpuasa mulai dari subuh hingga jam makan siang, atau dari jam makan siang hingga magrib.
Sesudah itu, sampaikan kepada anak-anak, mereka telah melakukan hal yang spesial sehingga memacu anak untuk semangat menjalankan ibadah puasa.
3. Memberi hadiah atas upaya anak
Anak-anak cenderung termotivasi dengan hadiah. Ketika mereka berhasil menjalankan ibadah puasa, atau telah berusaha berpuasa, beri hadiah karena telah menyelesaikan tugas, seperti liburan usai Idul Fitri atau memberikan barang yang mereka inginkan.
4. Lakukan hal-hal yang menyenangkan
Berpuasa terkadang menjadi seperti tugas bagi anak-anak, dan mereka cenderung bosan dengan tugas. Untuk menghindarinya, coba lakukan hal-hal menyenangkan terkait bulan puasa, seperti membersihkan rumah untuk menyambut hari raya, membuat kue, atau menghias kamar sehingga mereka melupakan rasa lapar, haus, dan lelah.
5. Ajak anak ke masjid
Pada saat iftar, bawa anak ke Masjid untuk melihat bagaimana orang-orang dalam komunitas melakukan itikat berbuka puasa. Hal tersebut akan membawa anak-anak merasakan menjadi bagian dari sesuatu yang besar yang bisa membuatnya bersemangat menjalankan puasa.
6. Bergaul bersama teman-teman sepermainan yang puasa
Salah satu cara terbaik untuk meyakinkan anak berpuasa adalah membawanya kepada teman sepermainan yang juga berpuasa. Anak-anak tidak akan merasa canggung saat sesamanya juga melakukan tugas yang sama, dan bahkan bisa lebih menyenangkan melakukan hal yang sama bersama-sama.
Editor: Dipna Videlia Putsanra