tirto.id - Merawat kendaraan bisa menjadi salah satu aktivitas yang bisa Anda lakukan untuk mengisi waktu selama karantina mandiri akibat pandemi virus Corona (COVID-19) seperti saat ini.
Sebab, selain Anda memiliki banyak waktu luang untuk melakukannya, hal ini bisa jadi upaya untuk menjaga performa kendaraan agar tetap prima digunakan saat kondisi pandemi sudah stabil.
Salah satu bagian yang perlu dirawat adalah busi. Menjaganya tetap dalam kondisi yang baik penting untuk dilakukan mengingat fungsi dasarnya pada sebuah kendaraan.
Dikutip dari AutoZone, perangkat elektrikal kecil ini berfungsi membantu proses pembakaran mesin pada kendaraan.
Pada dasarnya, busi yang berada di kepala silinder mesin kendaraan terhubung ke koil pengapian. Kemudian, koil pengapian menghasilkan tegangan tinggi untuk membuat percikan dari busi. Saat percikan terjadi, bahan bakar akan menyala, dan mesin bisa berjalan.
Jika busi rusak, maka tidak akan ada percikan api, yang berarti kendaraan Anda tak akan bisa berjalan pula. Inilah mengapa, kita harus rajin merawat kebersihannya.
Wajarnya, busi harus dibersihkan ketika bagian kepala sudah menghitam akibat sisa-sisa pembakaran. Karena, saat kepala busi telah menghitam, elektroda busi akan sulit mengalirkan listrik untuk menghidupkan mesin kendaraan.
Atau umumnya, tanda-tanda yang menunjukkan bahwa busi sudah harus dibersihkan adalah ketika mobil sulit dihidupkan, laju terasa tersendat-sendat, hingga seringkali mogok.
Berikut ini tips membersihkan busi kendaraan Anda, yang dapat dilakukan secara mandiri di rumah. Sebagaimana dirangkum dari Car Care Hunt.
- Pastikan mesin kendaraan Anda sedang dalam kondisi dingin. Jika masih panas, sebaiknya tunggu hingga dingin.
- Buka busi dengan menggunakan kunci busi, kemudian siram bagian kepala busi dengan bensin. Ingat hanya di siram sedikit saja.
- Setelah itu, bersihkan kerak atau sisa karbon pembakaran dengan sikat kawat. Lakukan hingga bersih, dan siram kembali busi untuk menghilangkan sisa-sisa kerak tersebut.
- Terakhir, semprot busi dengan kompresor, dan keringkan. Cek apakah masih mengeluarkan api atau tidak. Jika api-nya masih bagus, Anda bisa menggunakannya kembali.
Pertama, sebaiknya jangan merendam busi di dalam bensin. Pasalnya cara ini bisa mengikis elektroda pada busi, dan membuatnya cepat rusak. Seperti disebutkan di atas, caranya bukan direndam, tapi disiram saja agar sisa karbon pembakaran mudah dibersihkan.
Kedua, hindari membersihkan busi dengan mengamplas bagian elektrodanya, atau memajukan dan memundurkan bagian kepala busi untuk mendapatkan api yang lebih besar. Cara ini justru akan membuat usia pakai busi lebih singkat (cepat mati).
Ketiga, jika ternyata busi yang digunakan sudah mati, sebaiknya ganti dengan merek busi berkualitas tinggi, atau yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan kendaraan Anda.
Penulis: Ahmad Efendi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari