Menuju konten utama

Tips Atur THR Lebaran Saat Pandemi COVID-19

Berikut ini tips mengatur Tunjangan Hari Raya (THR) di tengah pandemi seperti sekarang ini.

Tips Atur THR Lebaran Saat Pandemi COVID-19
Ilustrasi THR. foto/istockphoto

tirto.id - Tahun ini perayaan lebaran Idul Fitri tidak seperti tahun-tahun sebelumnya karena adanya pandemi COVID-19.

Di tahun-tahun sebelumnya, masyarakat dapat leluasa berkumpul bersama keluarga dalam suasana silaturahmi. Namun, kali ini seluruh aktivitas harus dibatasi untuk menekan penularan virus.

Wabah juga berpengaruh bagi para penerima Tunjangan Hari Raya (THR). Beberapa dari para penerima THR tersebut mungkin ada yang tidak menerima tunjangan secara penuh seperti tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, ada pekerja yang mungkin tidak menerimanya.

Oleh karena itu, penting untuk menyusun strategi dan mengatur pembelanjaan tunjangan tersebut kala pandemi COVID-19 yang saat ini sedang terjadi.

Berikut adalah beberapa tips mengatur THR kala pandemi menurut Indonesia.go.id:

1. Utamakan sosial dan spiritual

Pada saat bulan Ramadan, umat muslim bisa bersegera melakukan pembayaran zakat, zakat harta dan zakat fitrah.

Hal tersebut juga bisa dilakukan dengan cara online ke badan amil zakat, atau dapat pula diserahkan kepada mereka yang memerlukan, terutama di lingkungan sekitar.

Ada baiknya pembayaran zakat ini disisihkan dari uang THR untuk mengantisipasi gaji bulanan yang hanya cukup untuk membayar zakat penghasilan.

Dikarenakan penghasilan THR adalah penghasilan tambahan, maka bagi karyawan muslim bisa menyisihkan 2,5 persen dari uang THR untuk membayar zakat fitrah.

2. Dana Darurat

Dana darurat penting sebagai solusi keuangan di saat-saat mendesak, terutama pada masa pandemi.

Dengan memiliki dana darurat, Anda akan dapat mengatasi dampak dari hal-hal tidak diinginkan seperti musibah dan urusan darurat lainnya terjadi.

Bila selama ini kita agak sulit untuk menabung dana darurat karena gaji bulanan yang diterima tidak cukup, maka THR ini bisa jadi sumber penghasilan untuk mendongkrak jumlah tabungan.

Dana darurat juga bisa dialokasikan dalam bentuk emas, deposito, dan reksadana.

Persentase alokasi yang ideal untuk disisihkan sebagai tabungan dana darurat berkisar antara 10 hingga 20 persen dari THR.

3. Bayar utang

Memiliki utang kepada pihak lain termasuk kredit rumah atau kendaraan dari lembaga keuangan memang terasa memberatkan. Akan tetapi, cairnya THR akan menjadi saat tepat untuk segera melunasi utang, atau setidaknya dapat meringankan cicilan kreditnya.

Jangan membiarkan utang menumpuk dan berlarut-larut, karena justru hal itu akan semakin memberatkan di kemudian hari.

4. Proteksi

Uang tunjangan juga dapat digunakan untuk mengadakan proteksi atau perlindungan diri, baik untuk diri sendiri dan juga keluarga.

Proteksi dapat berbentuk asuransi, dan dapat dialokasikan sebesar 10 persen dari THR.

Dengan asuransi, Anda dapat mempertahankan kestabilan keuangan. Pasalnya, bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, otomatis ada sejumlah biaya yang harus kita keluarkan.

Misal jika sakit, maka Anda harus bayar biaya rumah sakit yang tentunya tidak murah, atau bila kendaraan yang kita pakai tiba-tiba mengalami musibah kecelakaan atau hilang, mau tidak mau ada biaya yang mesti dikeluarkan. Ini lah kegunaan asuransi.

Kebutuhan proteksi ini juga sangat penting bagi keluarga kita, terlebih jika kita adalah kepala keluarga sekaligus pencari nafkah.

Proteksi ini akan memberikan uang pertanggungan yang bisa dijadikan penyambung hidup sementara bagi keluarga saat si kepala keluarga telah tiada.

5. Investasi

Jika seluruh kebutuhan di atas telah terpenuhi melalui THR, maka tidak ada salahnya untuk mulai mewujudkan mimpi dengan mencoba berinvestasi jangka panjang sebagai persiapan dana pensiun pribadi.

Bentuk investasi yang lazim dilakukan biasanya adalah membeli saham, sukuk, obligasi dan deposito.

Investasi sebaiknya disisihkan sesuai dengan kemampuan masing-masing. Jika ingin menggunakan THR, maka Anda bisa mengalokasikan dana sebesar 10 persennya.

6. Konsumsi Pribadi

Konsumsi pribadi tidak memiliki nilai mutlak karena kebutuhan setiap orang akan berbeda-beda. Jika masih memiliki kelebihan dana dari THR yang diterima, tidak ada salahnya untuk memberikan hadiah kepada diri sendiri sebagai penghargaan atas kerja keras selama setahun terakhir.

Akan tetapi, tetaplah bijak dalam mengelola dana THR yang diterima tahun ini. Pergunakan sewajarnya dan tidak boros.

Baca juga artikel terkait TIPS ATUR THR LEBARAN atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Yandri Daniel Damaledo