Menuju konten utama

Tingkat Polusi Jakarta Terkini: Benarkah Picu Masalah Ginjal?

Update info polusi udara di Jakarta terkini hari ini dan apakah benar bisa menyebabkan penyakit ginjal?

Tingkat Polusi Jakarta Terkini: Benarkah Picu Masalah Ginjal?
Suasana gedung-gedung bertingkat yang tertutup oleh kabut polusi di Jakarta, Kamis (27/7/2023). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.

tirto.id - Informasi terkini dari situs pemantau polusi udara IQAir menempatkan Ibu Kota Jakarta berada di peringkat keempat kota dengan tingkat polusi udara tertinggi pada Rabu pagi, 30 Agustus 2023 pukul 07.00 waktu setempat. Lalu, apakah benar polusi udara sebabkan masalah ginjal?

Sejumlah kebijakan yang diterapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi polusi udara seperti work from home (WFH) dan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) hujan buatan tampaknya tidak terlalu membuahkan hasil.

Pasalnya, kualitas udara Jakarta sebelum dan sesudah kebijakan itu tidak menunjukkan perubahan positif. Kualitas udara pagi ini masih tidak sehat dengan indeks di atas angka 170 US AQI. Angka itu bahkan meningkat jika dibandingkan dengan data pada Minggu, 20 Agustus 2023 sebelum kebijakan dilaksanakan, yaitu dengan indeks di atas 160 US AQI.

Sementara itu, kota besar di sekitar Jakarta seperti Depok, Tangerang, dan Tangerang Selatan menempati posisi teratas dengan indeks di atas 190 US AQI.

Jakarta sejak satu bulan terakhir menjadi perbincangan karena menduduki posisi teratas kota dengan kualitas udara tidak sehat.

Menanggapi kondisi darurat polusi ini, Pemprov DKI Jakarta mulai Senin, 21 Agustus 2023 menerapkan uji coba sistem kerja dari rumah atau work from home (WFH) bagi 50 persen Aparatur Sipil Negara (ASN) selama 1 hingga 2 bulan ke depan.

Kebijakan itu diharapkan mengurangi mobilitas kendaraan bermotor, sehingga dapat menekan emisi gas pembuangan kendaraan yang menjadi salah satu penyebab utama udara Jakarta tidak sehat.

Selain kebijakan WFH, pemerintah juga mengusahakan operasi TMC hujan buatan sejak Kamis, 24 Agustus 2023. Hujan buatan dinilai pemerintah dapat mengurangi polusi udara yang saat ini tengah dihadapi Jakarta.

Daftar Kota Paling Berpolusi di Indonesia Hari Ini

Berdasarkan data pada laman IQAir pada pagi hari ini, Rabu, 30 Agustus 2023 pukul 07.00 waktu setempat. Berikut ini adalah daftar 10 kota dengan tingkat polusi paling tinggi:

  1. Depok, West Java: 199
  2. Tangerang Selatan, Banten: 196
  3. Tangerang, Banten: 188
  4. Jakarta, Jakarta: 170
  5. Pasarkemis, Jawa Barat: 164
  6. Karawang, Jawa Barat: 163
  7. Cibinong, Jawa Barat: 160
  8. Palembang, Sumatra Selatan: 160
  9. Serang, Banten: 160
  10. Serpong, Jawa Barat: 157

Daftar 10 Negara Paling Berpolusi di Dunia Hari Ini

Menurut data pada laman AQI yang dikutip pada hari ini Rabu, 30 Agustus 2023 pukul 08.00 WIB, berikut ini adalah daftar 10 kota paling berpolusi di dunia.

  1. Bloemfontein, South Africa: 583
  2. Ban Talat Rangsit, Thailand: 375
  3. Arica, Chile: 332
  4. Dhaka, Bangladesh: 327
  5. Kamloops, Canada: 301
  6. Nipomo, United States: 277
  7. Yorkton, Canada: 227
  8. Mckinleyville, United States: 226
  9. Agartala, India: 215
  10. Fort St John, Canada: 201

Benarkah Polusi Udara Sebabkan Masalah Ginjal?

Polusi udara tidak diragukan lagi menjadi pemicu terbesar masalah kesehatan pernapasan. Namun, sejumlah penelitian menyebut polusi udara juga dapat menyebabkan masalah ginjal.

Lukasz Kuzma dkk dalam studi pada tahun 2021 berjudul “Exposure to Air Pollution and Renal Function” menyimpulkan bahwa paparan jangka pendek terhadap tingkat polusi udara yang tinggi dikaitkan dengan penurunan angka eGFR, hasil tes yang menunjukkan kondisi fungsi ginjal, penurunan eGFR adalah penanda bahwa ginjal tidak bekerja seperti seharusnya.

Studi menunjukkan, polutan utama yang mempengaruhi ginjal adalah PM dan SO2. Dalam jangka menengah, peningkatan konsentrasi tahunan PM2.5 dan NO2 mengakibatkan peningkatan jumlah pasien penyakit ginjal kronis.

Pendapat senada juga dipaparkan oleh Swasti Shubham dkk pada 2021 dalam penelitian bertajuk “Role of Air Pollution in Chronic Kidney Disease: An Update on Evidence, Mechanisms and Mitigation Strategies”.

Studi tersebut menjelaskan, meskipun paparan awal terhadap polusi udara melalui sistem pernapasan, ginjal diperkirakan terpapar pada konsentrasi yang lebih tinggi karena fungsi penyaringannya. Sehingga, semakin tinggi polusi maka semakin tinggi pula potensi seseorang mengalami penyakit ginjal kronis.

Ada semakin banyak bukti bahwa polusi udara dapat menjadi faktor yang berkontribusi menyebabkan Penyakit Ginjak Kronis (PGK), tidak hanya karena efek langsungnya, tetapi juga dapat memperparah efek faktor atau penyakit lain yang menyebabkan kerusakan ginjal.

Paparan PM2.5 dan beberapa polutan udara lainnya diperkirakan bekerja pada ginjal melalui beberapa jalur dan mekanisme sistemik yang saling terkait secara individual dan kolektif merusak nefron.

Paparan jangka panjang tampaknya secara bertahap mengurangi fungsi ginjal dan menyebabkan penyakit ginjal stadium akhir.

Cara Cek Polusi Udara Secara Online

Mengetahui kadar polusi udara di suatu kota atau wilayah bisa dilakukan secara online atau daring melalui situs IQAir dan AQI. Dua platform tersebut secara berkala per jam, per hari, per pekan, per bulan bahkan tiap tahun.

Tidak hanya itu data yang disajikan juga disusun sesuai peringkat, mulai dari tingkat polusi tertinggi hingga terendah. Berikut ini langkah yang dapat diikuti untuk melakukan cek polusi udara secara online.

  • Kunjungi laman https://www.aqi.in/ atau https://www.iqair.com/;
  • Layanan akan meminta izin akses lokasi perangkat menggunakan GPS, maka izinkan untuk mengaktifkannya;
  • Ketik nama kota atau daerah yang ingin diketahui tingkat polusi udaranya pada kotak pencarian;
  • Informasi akan tertera di layar berupa skor atau angka polusi dan status polusinya.

Cara Membaca Indeks Kualitas Udara di IQAIr dan AQI

Indeks kualitas udara yang tertera di layanan daring AQI dan IQAir dilambangkan dengan skor 0 hingga 500+ yang menunjukkan status Tingkat Polusi Udara, Skor Indeks Kualitas Udara, dan informasi mengenai konsentrasi partikulat Polutan Utama.

Berikut ini arti yang ditunjukkan oleh Indeks Kualitas Udara IQAir dari skor 0 hingga 500 tersebut, serta warna yang melambangkannya:

  • Skor 301-500+: Berbahaya (Ungu Tua)
  • Skor 201-300: Sangat Tidak Sehat (Ungu Muda)
  • Skor 101-150: Tidak Sehat untuk Kelompok Sensitif (Oranye)
  • Skor 151-200: Tidak Sehat (Merah)
  • Skor 51-100: Sedang (Kuning)
  • Skor 0-50: Baik (Hijau)

Baca juga artikel terkait POLUSI UDARA JAKARTA atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Nur Hidayah Perwitasari